Shalom dan selamat pagi.
Dua hari yang lalu kita sudah membahas mengapa perlu bagi kita mempelajari Alkitab. Namun mungkin ada yang bertanya bukannya sudah cukup saya mendengarkan khotbah dan membaca renungan orang lain?
Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita belajar dari kisah salah satu murid Kristus, Natanael.
“Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: ‘Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.’ Kata Natanael kepadanya: ‘Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?’ Kata Filipus kepadanya: ‘Mari dan lihatlah!’ Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: ‘Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!’ … Kata Natanael kepada-Nya: ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’“
Yohanes 1:45-47, 49
Kata-kata Filipus bahwa ia menemukan telah menemukan Yesus yang dituliskan para nabi tidak langsung meneguhkan hati Natanael. Namun “Filipus berkata kepada Natanael, ‘Mari dan lihatlah.’ Ia tidak meminta kepadanya agar menerima kesaksian orang lain, melainkan agar ia sendiri datang melihat Kristus.” (The Desire of Ages 141.5). Natanael akhirnya datang pada Kristus dan membuktikan sendiri bahwa Kristus adalah Mesias dan akhirnya menjadi percaya.
“Seperti halnya Natanael, kita perlu mempelajari firman Allah bagi diri kita sendiri, dan berdoa memohonkan penerangan Roh Kudus.”
The Desire of Ages 141.1
Pengalaman Natanael pun harus menjadi bagian setiap kita juga. Tidaklah salah kita mendengarkan khotbah ataupun penjelasan dari orang lain. Namun itu belum cukup, kita perlu mengecap dan melihat sendiri, datang sendiri kepada Kristus, kita perlu menyelidiki Alkitab dan menjadikan itu pengalaman pribadi kita masing-masing.
Tidaklah heran pemazmur mencatatkan di dalam Mazmur 34:8 “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!”
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.