Hari ini kita akan melihat contoh bahwa perjanjian lama dan baru bermanfaat “… untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
Hari ini kami hanya akan memberikan dua contoh (di dalam renungan teks) bahwa semua tulisan yang diilhamkan Allah (baik perjanjian lama dan baru) sama-sama bermanfaat untuk menyatakan kesalahan.
Mari kita lihat di perjanjian lama terlebih dahulu. Apakah ada yang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan? Tentu saja ada! Dan tentu saja ada banyak. Kita ambil contoh saja di dalam 10 hukum Allah; misalnya “Jangan mencuri.” (Keluaran 20:15). Dari sini kita diperlihatkan bahwa adalah dosa atau salah jika kita mencuri barang milik orang lain.
Sekarang mari kita lihat di perjanjian baru. Apakah ada yang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan? Tentu saja ada! Dan tentu saja ada banyak. Contohnya kita ditunjukkan bahwa bersungut-sungut bukanlah hal yang baik. Benarkah demikian? Mari kita baca ayatnya, “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.” (Yakobus 5:9)
Dari kedua contoh itu, kita sudah bisa memahami bahwa di dalam pembentukan karakter kita, kita butuh perjanjian lama dan baru yang menyatakan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya kita lakukan sebagai umat Tuhan.
Kiranya renungan kita pada hari ini boleh menolong kita untuk lebih mengerti lagi mengapa kita masih tetap menggunakan perjanjian lama.
Jika ada pertanyaan, silahkan chat ke WA kami (Grow ministry 08990029900) atau bisa juga chat di kolom komentar di Youtube kami.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.