Shalom dan selamat pagi.
Di dalam minggu-minggu berjalan ini kita sudah membahas sedikit tentang alasan, modal, penghalang, dan juga prinsip dalam mempelajari Alkitab.
Dan selama anda mengikuti seri renungan ini, mungkin anda menanyakan bagaimana mungkin saya bisa mempelajari Alkitab, sebab saya bukan seorang pendeta, bahkan saya tidak punya latar belakang pendidikan formal apapun?
Tak sedikit orang masih beranggapan bahwa hanyalah pendeta yang boleh menyelidiki Alkitab, dan karena jemaat tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai maka pekerjaan itu diserahkan sepenuhnya kepada para pendeta.
Kita sudah membahas pada bagian “Alasan Kita” bahwa adalah kewajiban setiap umat Tuhan untuk menyelidiki Alkitab itu dengan dirinya sendiri. Entah anda adalah seorang yang tidak berpendidikan, ataupun seorang yang berpendidikan semua mesti mempelajari Alkitab.
“Pengertian akan kebenaran Alkitab tidak terlalu bergantung kepada kuasa intelek yang digunakan untuk menyelidikinya, tetapi lebih kepada bulatnya tekad dan kerinduan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui kebenaran.”
The Great Controversy 599.2
Pengertian akan kebenaran Alkitab lebih bergantung pada kesungguhan dan kerinduan kita dalam mengetahui kebenaran. Artinya meskipun anda tidak sepintar orang-orang lain, namun ketika anda memiliki kesungguhan dan kerinduan akan mengetahui kebenaran. Maka Tuhan akan memampukan anda untuk memahami kebenaran tersebut.
Siapapun yang lapar dan rindu untuk dikenyangkan oleh Firman-Nya akan memperolehnya. “Sebab dia memuaskan jiwa yang rindu, dan mengenyangkan jiwa yang lapar dengan kebaikan.” (Mazmur 107:9 versi King James terjemahan bebas)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.