Shalom dan selamat pagi.
Saat sedang makan kita harus mengunyah makanan tersebut dengan pelan-pelan sampai makanan tersebut hancur dan terkunyah dengan baik.
Makan dengan buru-buru malah akan membahayakan kesehatan karena masih terdapat partikel-partikel makanan yang belum terkunyah baik dan itu akan memberikan beban bagi organ pencernaan lainnya.
Seperti halnya mengunyah makanan, membaca Alkitab tidak boleh terburu-buru.
“Hanya sedikit saja manfaat yang diperoleh dari membaca Kitab Suci secara terburu-buru.” (Steps to Christ 90.2) bahkan dikatakan “Satu bagian yang pendek yang dipelajari sampai maknanya jelas kepada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan jelas betul, itu lebih bernilai daripada membaca beberapa pasal tanpa tujuan tertentu serta tiada pengajaran yang positif yang diperolehnya.” (Steps to Christ 90.2)
Itulah sebabnya kita tidak boleh membaca Alkitab dengan terburu-buru. Kita harus merenungkan firman Tuhan yang artinya kita harus memikirkan firman itu sehingga kita bisa mengerti arti dari setiap bagian.
Tak heran pemazmur berkata bahwa yang seharusnya menjadi kesukaan kita adalah “… merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mazmur 1:2) dan pemazmur juga berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.” (Mazmur 119:97)
Oleh karena itu, marilah kita membaca firman Tuhan dengan perlahan dan renungkanlah itu. janganlah kita terburu-buru dalam membaca Alkitab.
Kalau di dalam membaca Alkitab kita tidak boleh cepat-cepat. Namun di dalam mentaati perintah Tuhan kita justru tidak boleh berlambat-lambat, Mazmur 119:60 menuliskan “Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.