Shalom dan selamat pagi.
Apakah anda ingat dengan pertanyaan orang Saduki kepada Kristus?
Mari kita membacanya di dalam Matius 22:25-26, 28 “Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia.”
Mari kita melihat bagaimana Kristus merespon pertanyaan tersebut “Yesus menjawab mereka: ‘Kamu sesat, … Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.’“ (Matius 22:29, 31-32)
Disini kita bisa melihat bagaimana Kristus menjawab pertanyaan orang Saduki dengan apa yang tertulis. (Tertulis di dalam Keluaran 3:6).
Ketika iman kita dipertanyakan oleh orang lain, kita pun harus menjawabnya dengan apa yang tertulis sama seperti Kristus menjawab orang Saduki. Namun pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa memberi jawaban kalau kita tidak pernah menyelidiki atau mempelajari Alkitab?
Maka dari itu penting bagi kita untuk menyelidiki Firman Tuhan agar kita pun dapat memberi jawaban atas apa yang kita imani kepada orang lain.
“… dan siap sedialah selalu dengan kata-kata pembelaan terhadap setiap orang yang menanyai kamu tentang firman pengharapan yang ada padamu, dengan lemah lembut dan hormat,”
1 Petrus 3:15 ILT3
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.