Apa yang Ia lakukan selama di padang gurun sambal merenungkan tugas-Nya?
“Oleh puasa dan doa Ia harus mempersiapkan diri-Nya untuk jalan berlumuran darah yang mesti ditempuh-Nya. Tetapi setan mengetahui bahwa Juruselamat telah pergi ke padang belantara, dan pikirnya inilah saat yang terbaik untuk menghampiri Dia.”
The Desire of Ages 114.2
Jadi yang Ia lakukan untuk mempersiapkan jalan yang berlumuran darah, Ia berpuasa dan berdoa. Itulah sebabnya Alkitab mencatat bahwa Yesus “… berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam …” (Matius 4:2)
Jika kemarin kita sudah merenungkan apa sebenarnya tugas kita di dunia ini dan kita mengetahui bahwa kita mungkin akan menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan di dalam perjalanan kehidupan kita, maka yang kita lakukan adalah berpuasa dan berdoa seperti Yesus.
Ingatlah! Sebagai hamba-hamba Tuhan, kita “tidak boleh berharap lepas dari hinaan dan disalah mengerti. Kita akan disebut pecandu dan fanatik.” Tetapi Tuhan berkata, “janganlah putus asa. Tangan Allah berada di atas roda pemeliharaan-Nya, menuntun pekerjaan-Nya menuju kemuliaan nama-Nya.” (Our Father Cares 267.4)
Oleh karena itu, marilah kita banyak berdoa dan berpuasa, jangan sampai kita jatuh ke dalam pencobaan!
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Matius 26:41
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.