Selamat Sabat!
Masih ingat renungan kita yang lalu bagaimana Yesus ini digoda di titik terlemahnya, yaitu setelah ia berpuasa 40 hari 40 malam?
“Pada saat kelemahan yang paling hebat itulah Kristus diserang oleh pencobaan yang paling dahsyat.”
The Desire of Ages 120.2
Dengan cara yang sama, setan sering melakukan kepada kita, manusia dan setang menang dengan cara seperti ini.
“Apabila tenaga sudah habis, dan kuasa kemauan sudah lemah, serta iman tidak lagi bersandar pada Allah, maka orang-orang yang telah lama berdiri dengan gagah berani untuk kebenaran, dikalahkan.”
The Desire of Ages 120.2
Siapa saja contoh yang dikalahkan oleh setan pada titik terlemah mereka padahal mereka sudah lama berdiri untuk kebenaran?
“Musa sudah penat dengan pengembaraan bani Israel empat puluh tahun lamanya, apabila sesaat lamanya imannya melepaskan pegangannya dari kuasa yang kekal. Ia gagal justru di perbatasan tanah perjanjian.”
The Desire of Ages 120.2
Elia, yang telah berdiri dengan tidak gentar menghadapi seluruh bangsa Israel, yang dikepalai oleh empat ratus lima puluh orang nabi Baal di Gunung Karmel. Sesudah hari itu di mana nabi-nabi palsu dibunuh habis dan khalayak ramai berjanji akan menurut Allah, tetapi Elia melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya karena ancaman Izebel, si penyembah berhala itu.
Demikianlah Setan menarik keuntungan dari kelemahan manusia. Maka ia akan terus bekerja dengan cara yang sama. Oleh karena itu, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Amsal 3:5)
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin.