Hari ini kita masih melanjutkan melihat teladan Yesus. Masih di dalam buku yang sama, yaitu The Story of Jesus dicatatkan bahwa “Yesus tidak mempertengkarkan untuk mendapatkan hak-hak-Nya. Ketika digunakan dengan kasar, Ia menanggung-Nya dengan sabar. Karena la begitu rela dan tidak mengeluh, pekerjaan-Nya sering dibuat sulit yang sebenarnya tidak perlu. Namun Ia tidak merasa kecewa karena la tahu bahwa Allah tersenyum pada-Nya.” (The Story of Jesus 39.4)
Jadi teladan keenam belas yang kita bisa tiru dari Yesus adalah kesabarannya dan Ia tidak mengeluh.
Berapa banyak di antara kita yang setiap hari mengeluh?
Saat membaca ini, saya teringat ada banyak kisah di Alkitab yang bisa saja membuat Yesus mengeluh, tetapi Ia tidak mengeluh. Disinilah kita belajar untuk menjadi seorang yang sabar dan selalu mengucap syukur gantinya mengeluh.
Itulah sebabnya Alkitab menasihati kita, “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” (Efesus 4:2) dan “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:18).
Kiranya renungan kita pada hari ini boleh mengingatkan kita untuk selalu memandang kepada Kristus agar hidup kita berubah semakin serupa dengan karakter Kristus, yaitu sabar dan tidak mengeluh.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.