Apakah kalian tahu bahwa banyak orang yang telah menyesuaikan diri dengan dunia termasuk orang yang mengaku pemelihara Sabat.
“ … Orang yang mengaku pemelihara Sabat telah menyesuaikan diri dengan dunia.… suatu aib bagi pengakuan mereka, dan juga menodai pekerjaan Allah.… Mereka menganggap bahwa mereka tidak sama seperti dunia, padahal mereka begitu mirip dengan dunia dalam cara berbusana, percakapan, dan Tindakan, dan sama sekali tidak ada perbedaan.”
Amanat Kepada Orang Muda pasal 33, hlm. 152, par. 4
Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Kita harus berbeda dengan dunia dan mintalah Tuhan untuk menuntun kita. Mintalah agar kita memiliki hati yang mau dibentuk oleh Tuhan.
“Sementara mendekati perubahan akhir mereka, kesengsaraan fana mengancam mereka, dan pertanyaan besar, ‘Apakah saya bersedia menghadapi kematian? Apakah saya bersedia menghadapi penghakiman Allah, dan bebas dari pemeriksaan besar?”
Amanat Kepada Orang Muda pasal 33, hlm. 152, par. 4
Mari kita renungkan pertanyaan tersebut dan jawablah pada hati kita masing-masing.
Biarlah kita mempersiapkan diri kita menyambut hari Sabat yang sebentar lagi akan mulai.
Kiranya renungan mengenai “jalan” ini boleh menjadi berkat bagi kita semua. Amin.
Selamat pagi, selamat persiapan menjelang Sabat, dan Tuhan memberkati.