Hari ini kita akan membahas pertanyaan, “Apakah saat ini kita sudah berjalan di jalan yang sesak atau di jalan yang lebar? Apa ciri-ciri orang yang jalan di jalan yang sesak dan lebar?”
“Mereka yang berjalan di jalan yang sesak sedang berbincang-bincang tentang sukacita dan kebahagiaan yang akan mereka peroleh pada akhir perjalanan mereka … Mereka tidak berpakaian seperti kebanyakan orang di jalan yang luas, atau berbicara seperti mereka, atau berbuat seperti mereka.”
Amanat Kepada Orang Muda Pasal 33, hlm. 151, par. 1
Dari sini kita belajar bahwa orang-orang yang berjalan di jalan yang sempit akan:
- Suka berbicara mengenai sukacita dan kebahagiaan yang akan diperoleh, yaitu hidup yang kekal.
- Berbeda dalam hal berpakaian dengan orang di jalan yang lebar.
- Berbeda dalam hal berbicara dengan orang di jalan yang lebar.
- Berbeda dalam hal tingkah laku dengan orang di jalan yang lebar.
Pertanyaan bagi kita:
- Apakah kita sudah berbeda dalam hal berpakaian?
- Apakah kita sudah berbeda di dalam hal-hal yang kita bincangkan? Apakah kita lebih sering berbicara mengenai hiburan, gosip, dan lainnya? Ataukah kita lebih sering berbicara mengenai keselamatan dan sukacita Surga?
- Apakah tingkah laku kita sudah sesuai dengan firman Tuhan? Ataukah tingkah laku kita masih sama saja dengan orang di jalan yang lebar?
Itulah sebabnya “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.