Ada sebuah lagu yang sering kita dengar:
Di dalam dunia ada dua jalan
Lebar dan sempit, mana kau pilih?
Yang lebar api, jiwamu mati
Tapi yang sempit, Tuhan berkati
Itulah sebabnya firman Tuhan menasihati kita, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Matius 7:13-14)
Jalan yang sempit yang menuju kepada kehidupan adalah jalan yang akan membawa kita ke Surga. Apa itu jalan ke Surga?
“Jalan ke Surga adalah jalan dengan memikul salib; jalannya lurus dan sempit, tetapi kita akan terus maju dengan sukacita karena kita mengetahui bahwa Raja kemuliaan telah terlebih dahulu melangkah di jalan itu sebelum kita.”
Reflecting Christ 350.2
Jadi jalan ke Surga adalah jalan yang “hari demi hari kita harus menyangkal diri, mengangkat salib dan mengikuti jejak Tuhan ….” (Sons and Daughters of God 248.5)
Apakah saat ini kita sudah berjalan di jalan yang sesak atau di jalan yang lebar? Apa ciri-ciri orang yang jalan di jalan yang sesak dan lebar? Kita akan membahas besok.
Hari ini kita diingatkan untuk hari demi hari menyangkal diri, mengangkat Salib, dan mengikuti jejak Tuhan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.