Peribahasa kita hari ini adalah “Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu” yang artinya Di mulut bicara manis, tetapi di hati berkata jahat (mulutnya manis, hatinya jahat).
Pernahkah kita mengalami hal demikian? Mungkin kita berkata hal-hal yang manis tapi memiliki tujuan dan motif yang tidak benar. Atau mungkin kita berkata-kata manis padahal sedang merencanakan kejahatan untuk orang tersebut.
Kita bisa tersenyum manis di depan orang, berbuat baik kepada mereka, padahal kita merencanakan yang jahat atau memaki mereka dalam hati.
Jika kita masih sering memaki atau merencanakan yang jahat dalam pikiran kita, maka berubahlah! Marilah kita sama-sama saling mengingatkan untuk menjaga pikiran kita dari segala jenis kejahatan.
Alkitab menasihati kita, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8)
Mari jaga pikiran kita mulai dari saat ini sehingga kita punya peribahasa “Di luar bagai madu, di dalam tetap madu.”
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua.