Peribahasa kita hari ini adalah “Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak” artinya: Kesalahan sendiri tak terlihat tapi kesalahan orang lain yang kecil terlihat jelas.
Saat membaca peribahasa ini dan mengerti artinya, saya teringat dengan ayat Alkitab yang mirip dengan peribahasa itu, yaitu “Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Lukas 6:42)
Mungkin kita juga sering melihat kesalahan orang lain tanpa melihat kesalahan pada diri kita sendiri. Itulah sebabnya mari kita lihat kepada diri kita terlebih dahulu, apakah saya sudah benar? Gunakan cermin yang benar saat melihat kecacatan kita, yaitu Firman Tuhan (termasuk hukum Tuhan).
Biarlah firman Tuhan selalu menjadi cermin bagi hidup kita karena “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)
Mari kita refleksikan hidup kita dengan kehidupan Kristus, apakah saya sudah serupa dengan karakter-Nya? Apakah saya sudah sesuai dengan firman-Nya? Apakah saya Sudha benar di hadapan Tuhan? Apakah saya sudah melihat kecacatan tabiat dari diri saya? Apakah masih ada tabiat saya yang harus diubah atau diperbaiki? Jawablah itu semuanya dalam hati kita masing-masing.
Mari kita mulai melihat kecacatan tabiat diri kita sendiri gantinya melihat kecacatan tabiat orang lain.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.