Mari kita perhatikan kembali cara rajawali mengajari anaknya untuk terbang. Ia membuat keadaan menjadi tidak mudah bagi seorang anak burung dimana semula semua disediakan oleh induknya, kini anak itu harus mulai mencari semuanya sendiri.
Apakah kamu tahu? Sebenarnya induk rajawali sangat mengasihi anaknya dan ia tahu bagaimana mengajarkan anaknya agar bisa bertahan di lingkungan yang buruk pada suatu hari kelak.
Induknya harus mengajar anaknya itu mulai dari saat ini. Pada cukup waktunya, anak rajawali di jatuhkan (dari seri part 8).
Jika kita bayangkan, betapa susah kehidupan anak rajawali itu. Ia dijatuhkan, takut, dan dalam keadaan terhimpit akan berusaha mengepakkan sayapnya. Semua cara akan dilakukan anak burung rajawali supaya ia dapat terbang. Tetapi apa yang dilakukan oleh induk rajawali ialah membuat anaknya bertumbuh menjadi burung rajawali yang siap menghadapi segala masalah dengan modal awal yaitu “terbang”.
Begitu juga dengan hidup kita, Tuhan terkadang memberikan kita hal-hal yang tidak enak atau cobaan. Apa tujuannya?
“Cobaan-cobaan hidup adalah alat-alat Tuhan untuk membersihkan kekotoran-kekotoran dan kekasaran-kekasaran dari tabiat kita.”
Thoughts From the Mount of Blessing 10.3
Apabila Tuhan mengizinkan pencobaan dan kesusahan, itu adalah ” … untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.” (Ibrani 12:10)
Tetapi Ayub berkata mengenai Tuhan bahwa “… Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.” (Ayub 5:18)
Percayalah bahwa setiap kita diajar oleh Tuhan, Ia datang dengan pelayanan untuk menyembuhkan juga.
Selamat Pagi dan Tuhan memberkati.