Terkadang kita tidak dapat melihat burung-burung jika mereka berada di ketinggian. Tetapi tahukah kamu bahwa Tuhan menciptakan burung untuk tujuan tertentu?
Saat penciptaan yaitu hari kelima, “Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.’” (Kejadian 1:20)
Sebelum bumi dan manusia jatuh kedalam dosa, Allah menciptakan segala sesuatunya dengan sangat teratur. Allah menciptakan burung-burung untuk mengisi bumi, menghiasi langit serta menjadi sahabat manusia. Tetapi keadaan berubah setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Maka bumi dan hewan dalam keadaan yang tidak baik atau terkutuk.
Dalam bumi yang penuh dosa Allah mengijinkan adanya rantai makanan. Rantai makanan ini untuk mempertahankan ekosistem. Ekosistem sendiri ada karena lingkungan bumi yang berdosa ini memiliki dampak yang buruk. Salah satu dampak buruknya adalah mereka saling memakan.
Burung termasuk dalam ekosistem tersebut. Sehingga, burung juga saling memakan. Ada burung pemakan ulat, ada yang memakan biji-bijian, ada yang memakan daging (burung lain atau daging hewan lain) dan ada yang memakan bangkai.
Bagi hewan-hewan termasuk juga burung, ekosistem yang termasuk rantai makanan ini memiliki tujuan yang baik. Allah memberitahu kepada manusia akibat dosa “… ialah maut” (Roma 6:23).
Setelah ada dosa, semuanya berubah; ekosistem berubah dan juga ada kematian hewan. Kematian makhluk di bumi ini harus dibersihkan, itulah sebabnya ada hewan pemakan bangkai (burung, ulat dan hewan lain).
Walau dosa sangat mengerikan, Tuhan mengajak kita untuk memandang burung di langit. Untuk membuktikan bahwa Tuhan adalah kasih.
Itulah sebabnya Tuhan berkata, “Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan.” (Ayub 12:7)
Apa yang Tuhan ajarkan melalui burung-burung ini? Mari kita pelajari pada seri-seri selanjutnya.
Selamat Pagi Tuhan memberkati.