Kisah berikutnya yang akan kita bahas adalah Daniel. Tokoh yang sangat terkenal dan sering diceritakan di anak-anak, khotbah dewasa, hingga ada film yang dibuat.
Kisah Daniel yang kita bahas ini bisa dibaca lengkapnya di Daniel 6 karena kami tidak menceritakan atau mendalami kisah ini.
Kita tahu ada sebuah undang-undang yang dikeluarkan oleh raja mengenai “… suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.” (Daniel 6:8)
Saat undang-undang ini keluar, sekali lagi kita melihat sebuah iman yang luar biasa dari Daniel. Mari kita lihat sekali lagi contoh tokoh Alkitab yang mengikuti prinsip “Lebih baik mati daripada tidak menghormati atau melanggar hukum Allah ….” (Testimonies for the Church, Vol. 5, 147.1)
Mari kita perhatikan apa yang dilakukan Daniel saat ia mendengar undang-undang itu. Apakah Daniel menurutinya? Apakah Daniel berpura-pura tidak berdoa? Mari kita baca Daniel 6:11.
“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”
Daniel 6:11
Saat mendengar perintah atau undang-undang itu, Daniel pergi ke kamarnya dan berdoa serta memuji Allahnya seperti yang biasa ia lakukan dan dia lakukan itu di tingkap-tingkap yang terbuka.
Inilah iman yang seharusnya menjadi teladan kita juga selain ketiga pemuda Ibrani yang kita sudah bahas kemarin.
Ingatlah bahwa segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan atau firman-Nya, janganlah kita turuti dan ikuti. Karena akan ada waktunya undang-undang yang akan dikeluarkan pemerintah untuk memaksa kita melanggar hukum Allah. Apakah kita akan menuruti? Ataukah kita akan seperti Hananya, Misael, Azarya, dan Daniel? Jawablah dalam hati kita masing-masing.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.