Pemimpin yang sudah dipilih oleh Tuhan, berarti ada kepercayaan yang Tuhan sudah berikan.
Lalu apa yang harus dilakukan sebagai pemimpin?
Biarlah masing-masing mereka yang diberikan kepercayaan suci kepada mereka bertanya: “Bagaimana saya bertemu dengan mata Allah yang memeriksa? Adakah hati saya bersih dari kecemarannya? atau sudahkah pelataran bait sucinya menjadi begitu ternoda, begitu dipenuhi dengan para pembeli dan penjual, sehingga tidak ada lagi tempat untuk Kristus?” (Christian Leadership 4.3)
Bertanyalah pada Tuhan bukan untuk menyelidiki kesalahan orang lain atau orang yang sedang kita pimpin, tapi bertanyalah untuk menyelidiki hati kita sendiri.
Apakah saya bersih di hadapan Tuhan?
Tanpa menunjukkan kepada orang lain, marilah kita sebagai pemimpin yang baik mulai dengan melihat diri kita sendiri.
Jika kita sudah melihat diri kita sendiri dan belum bersih, maka berdoa dan mintalah kepada Tuhan, “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” (Mazmur 51:9)
Maka saat kita menjadi bersih, akan ada banyak keuntungan yang kita dapat. Apa saja? Besok kita akan membahasnya.
Hari ini belajarnya untuk tidak melihat orang lain, tapi mulailah melihat dari diri kita sendiri dan bertanya kepada Tuhan apakah hati saya bersih?
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.