Doa adalah nafas kehidupan.
Apa yang terjadi jika kita tidak bernafas? Pasti kita akan mati. Begitu juga dengan kehidupan kerohanian kita, jika kita tidak pernah berdoa, maka kerohanian kita akan mati.
Tidak heran kita dinasihati, “Tetaplah berdoa.” (1 Tesalonika 5:17)
Ada sebuah kesaksian dari seorang anak muda yang di dalam hidupnya selalu berdoa. Ia selalu berdoa kepada Tuhan sebelum mengambil keputusan ataupun sebelum melakukan sesuatu.
Saat berbelanja, ia berdoa untuk meminta tuntunan Tuhan.
Saat mencuci baju, ia berdoa.
Saat mau pergi, ia berdoa.
Saat ia memilih (makanan, pakaian, gadget, dll) ia berdoa.
Hingga ia berkata, “Tak sadarkah kita? Saat kita berdoa, Tuhan akan benar-benar menuntun kita untuk melakukan segala sesuatunya dan itu pasti yang terbaik. Tapi masalahnya kita jarang berdoa saat melakukan aktivitas. Padahal itu punya kuasa luar biasa…”
Bagaimana dengan kita?
Sadarkah kita? Bagaimana kita dilindungi Tuhan dalam hal-hal yang menurut kita ‘kecil’ seperti berdoa sebelum makan dan tiba-tiba setelah amin, kita lihat ada is staples di dalamnya. Padahal isi staples sangat kecil, tapi kita bisa lihat seakan-akan Tuhan tunjukkan.
Sadarkah kita? Bagaimana kita dituntun untuk membeli atau belanja yang memang sesuai kebutuhan kita sehingga kita tidak menjadi orang yang bijaksana dalam mengatur keuangan kita.
Dan banyak hal Tuhan selalu menuntun kita apabila kita berdoa dan selalu bertanya pada-Nya.
Jadi, selain pagi dan malam, marilah berdoa kepada-Nya di setiap langkah yang akan kita ambil dan di dalam segala aktivitas kita.
Mari kita selalu melangkah bersama dengan TUHAN dengan mendengar jawaban-Nya. Jangan lupa membaca firman Tuhan karena itulah yang akan diingatkan dan diajarkan oleh Roh Kudus saat kita melangkah dan akhirnya kita bisa mendengar suara-Nya.
Tetaplah berdoa dan membaca Firman-Nya.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati