Semua orang suka dan ingin dipuji, bukan? Begitu juga dengan Saul. Mari kita baca renungan hari ini.

Apa penyebab Saul marah? Baca ayat 8.

“Sifat iri hati memasuki hati raja. la merasa marah karena Daud lebih ditinggikan daripada dirinya sendiri ….”

Patriarchs and Prophets 650.1

“Satu titik kelemahan yang besar di dalam tabiat Saul ialah ia ingin dipuji.”

Patriarchs and Prophets 650.2

Jadi, dari tabiat yang ingin dipuji akhirnya bisa menjadi iri hati lalu menjadi marah bahkan bisa juga melakukan tindakan pembunuhan.

Berawal dari suka dipuji maka bisa berbuat dosa. Jadi kita perlu hati-hati.

Belajarlah dari rasul-rasul Kristus. Mereka berkata “Karena kami tidak pernah bermulut manis … dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi — juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain ….” (1 Tesalonika 2:5-6)

“Kita tidak boleh mengambil pujian atas apa pun yang kita lakukan….”

In Heavenly Places 221.3

“Jika ada hal baik yang berhasil dicapai, janganlah memuji diri sendiri. Hanya Allah saja yang layak dimuliakan.”

The Review and Herald, July 17, 1879, par. 1

Kiranya renungan ini boleh mengingatkan atau menegur kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami