Baca atau dengarkan pasal ini. Saat saya secara pribadi membaca, ada kata serupa yang beberapa kali dicatat, yaitu “sombong,” “congkak”, atau “angkuh” di pasal ini. Ketiga kata itu disebutkan sekitar 6 kali dalam versi TB.
Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita? Mari kita baca ayat di bawah ini:
“Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan;”
Yesaya 2:11-12
Dari sini kita diajarkan untuk tidak menjadi manusia yang sombong atau angkuh. Ingatlah juga kisah raja Nebukadnezar yang sombong hingga akhirnya ia direndahkan (baca lagi Daniel 4), walaupun akhirnya dikembalikan lagi oleh Tuhan. Tetapi janganlah sombong. Jadilah orang yang rendah hati.
Dasar pengharapan dari orang yang sombong tentunya adalah dirinya sendiri yang adalah manusia, yang adalah ciptaan. Mereka akan berharap dan bergantung pada dirinya, kekuatannya, kekayaannya, tetapi tidak bergantung pada Tuhan.
Itulah sebabnya pasal ini ditutup dengan mengajak kita untuk tidak berharap pada manusia. Jangan berharap pada diri kita sendiri. Tetapi kita harus berharap kepada Tuhan.
“Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?”
Yesaya 2:22
Kiranya renungan pada hari ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.