Baca atau dengarkan audio dari pasal 2 ini secara keseluruhan agar mengerti kisahnya.
Hari ini saya akan membahas dua poin menarik bagi saya.
Poin pertama yang ingin saya bahas adalah ketika “… rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam….” (Daniel 2:19)
Ketika rahasia mengenai mimpi itu sudah dipahami oleh Daniel, yang pertama ia lakukan bukanlah buru-buru menemui Ariokh agar bisa langsung bertemu dengan raja, tetapi Alkitab mencatat bahwa “… Daniel memuji Allah semesta langit.” (Daniel 2:19)
Jadi, jika ada hal baik yang terjadi bagi kita, jangan lupa bahwa hal pertama yang harus kita lakukan adalah memuji nama Tuhan.
Lalu poin kedua yang menarik bagi saya adalah ketika Daniel bertemu dengan raja baca percakapan Daniel dan raja (bacalah ayat 26-28). Perhatikan jawaban Daniel.
“Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: ‘Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?’ Daniel menjawab, katanya kepada raja: ‘Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia…’”
Daniel 2:26-28
“Dalam kata-katanya yang pertama ia tidak menuntut kehormatan untuk dirinya sendiri, ia meninggikan Allah sebagai sumber segala hikmat.”
Patriarchs and Prophets 494.3
Dari sini kita belajar bahwa janganlah kita menuntut kehormatan untuk diri kita sendiri, tetapi tinggikanlah Allah sebagai sumber segala hikmat.
Jadi, dua poin yang hari ingin saya bagikan adalah pertama, jangan lupa untuk memuji Tuhan terlebih dahulu jika ada hal baik terjadi dalam hidup kita. Dan poin kedua, biarlah kita selalu meninggikan Tuhan sebagai sumber hikmat, janganlah mengambil kehormatan untuk diri kita sendiri.
Kiranya renungan hari ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin