Pernahkah kita melihat orang yang akan terjun dari tempat tinggi dan memasuki Awan? Tahukah kita mereka harus melakukan persiapan sebelum memasuki awan? Untuk itu seorang petualang harus mempersiapkan segala hal sebelum memasuki awan. Seperti layaknya seorang pelaut yang mengarungi lautan, ketegasan dan ketelitian dibutuhkan agar perjalanan berjalan lancar.

“Enam hari lamanya awan menutupi gunung itu sebagai tanda kehadiran Allah yang istimewa; tetapi saat itu tidak ada satu kenyataan tentang Dirinya ataupun pernyataan daripada kehendak-Nya. Selama jangka waktu ini Musa tetap tinggal sambil menunggu panggilan untuk menghadap ke hadirat Yang Maha tinggi. Ia telah diperintahkan, ‘Naiklah engkau ke atas bukit menghadap Aku dan tinggallah di sana,’ dan sekalipun kesabaran dan penurutannya diuji, ia tidak menjadi letih untuk menunggu ataupun meninggalkan tempatnya.”

Patriarchs and Prophets 313.1

“Masa penantian ini baginya merupakan masa persiapan, masa pemeriksaan diri secara mendalam. Bahkan hamba Tuhan yang dikasihi ini tidak dapat langsung menghampiri hadirat-Nya dan bertahan dalam pertunjukan kemuliaan-Nya. Enam hari harus digunakan untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan dengan menelusuri hati, meditasi, dan doa sebelum ia dapat bersiap untuk berkomunikasi langsung dengan Penciptanya.”

Patriarchs and Prophets 313.2

“Pada hari yang ketujuh, yaitu Sabat, Musa dipanggil ke dalam awan. Awan tebal itu terbuka di hadapan mata bangsa Israel dan kemuliaan Tuhan memancar seperti api yang menghanguskan. Lalu Musa masuk ke tengah-tengah awan itu dan mengangkatnya ke atas gunung; dan Musa berada di gunung itu empat puluh hari empat puluh malam.” Penundaan empat puluh hari di gunung tidak termasuk enam hari persiapan.

Patriarchs and Prophets 313.3

Jika membaca peristiwa ini, maka kita akan menemukan bahwa ada persiapan yang dilakukan Musa sebelum memasuki awan, selama enam hari, dan itu dilakukan sebelum hari ketujuh yaitu Sabat. Persiapan apa yang dibuat Musa sebelum memasuki Sabat, dan bertemu dengan Allah?

• Menelusuri hati,
• Meditasi,
• dan Doa

Jika kita belajar dari hal ini, maka kita akan menemukan bahwa sebelum memasuki hari Sabat untuk bertemu dengan Allah maka hendaklah kita pun mempersiapkan diri kita.

Mengapa demikian? Karena selama tinggalnya di atas gunung, Musa menerima petunjuk-petunjuk untuk membangun sebuah bait suci di mana hadirat ilahi akan dinyatakan secara istimewa. Melalui pertemuan dengan Allah, Musa dituntun untuk langkah selanjutnya dan membawa pulang berkat-berkat-Nya.

Kiranya renungan ini boleh mengingatkan kita semua untuk melakukan persiapan sebelum memasuki hari Sabat.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami