Pasal ini menceritakan tulah kedua hingga keempat. Tetapi hari ini saya tertarik membahas tulah kedua, yaitu katak. Renungan hari ini agak lebih panjang dari biasanya. Jadi sediakan waktu lebih untuk membacanya.

Mengapa katak? Katak ini adalah hewan yang dianggap suci dan salah satu dewa/dewi orang Mesir yang biasa disebut heqet. Di Britannica.com, Heqet melambangkan regenerasi, kelahiran kembali, kesuburan, dan memiliki peranan penting dalam penciptaan dunia.

“Heqet, dalam agama dan mitologi Mesir kuno, dewi yang mempersonifikasikan regenerasi, kelahiran kembali, dan kesuburan…. Dewa katak dan dewi katak dianggap memiliki peran penting dalam penciptaan dunia.” (https://www.britannica.com/topic/Heqet)

Lihatlah saat tulah kedua terjadi, keadaan ini sangat mengganggu orang Mesir karena muncul di semua tempat bahkan di tempat tidur dan tempat memasak. Bayangkan saja betapa mengganggunya hal tersebut jika itu terjadi pada kita.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan para ahli? Sama seperti tulah pertama, seharusnya mereka menghilangkan katak-katak itu. Tetapi mari kita baca apa yang dilakukan para ahli Mesir.

“Katak dianggap suci oleh orang-orang Mesir, dan mereka tidak mau membinasakannya; tetapi sekarang hewan kotor itu tidak dapat dibiarkan lagi. Mereka memenuhi istana Firaun, dan raja merasa tidak sabar dan meminta supaya katak-katak itu dimusnahkan saja. Ahli-ahli sihir itu kelihatannya dapat menjadikan katak tetapi tidak dapat memusnahkannya. Melihat hal ini Firaun merasa seperti direndahkan.

Patriarchs and Prophets 265.2

Itulah sebabnya “Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: ‘Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku….’” (Keluaran 8:8)

Dan memang hanya TUHAN yang sanggup memusnahkan katak-katak itu. Tetapi bukan musnah hilang lenyap, Alkitab mencatat, “Dan TUHAN melakukan seperti yang dikatakan Musa, sehingga katak-katak itu mati lenyap dari rumah, dari halaman dan dari ladang. Dikumpulkan oranglah bangkai-bangkainya bertumpuk-tumpuk, sehingga tanah itu berbau busuk.” (Keluaran 8:13-14)

Mengapa tidak dihilangkan saja tetapi tetap ada bangkai katak-katak itu?

“Tuhan sebenarnya dapat menjadikan katak-katak itu kembali kepada tanah dalam sekejap; tetapi Ia tidak melakukan hal ini karena jangan-jangan setelah katak itu tidak ada lagi, maka raja dan orang banyak akan menyatakan bahwa itu adalah sebagai akibat daripada mantra-mantra atau jampi-jampi seperti pekerjaan ahli-ahli sihir itu. katak-katak itu mati dan kemudian bangkainya dikumpulkan bertumpuk-tumpuk. Sekarang raja dan orang Mesir melihat bukti yang tidak dapat dibantah oleh filsafat-filsafat mereka yang sia-sia itu, bahwa pekerjaan ini bukan jadi oleh karena sihir, melainkan satu hukuman dari Allah yang di surga.”

Patriarchs and Prophets 266.1

Jadi, kuasa siapa yang lebih besar? Tentu Allah! Heqet adalah allah ciptaan orang Mesir dan tentu saja tidak dapat melakukan apa-apa.

Oleh karena itu, percayalah selalu kepada Allah dan sembahlah Allah Pencipta! Jangan serahkan hidup kita kepada berhala yang sia-sia.

Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami