Shalom, selamat Sabat adik-adik semua. 

Hari ini kita akan kembali mempelajari Firman Tuhan, mengenai hukum yang kesembilan.

Siapa yang masih ingat bunyi hukum yang kesembilan?
Jangan bersaksi dusta.

Betul. Hari ini kita akan membahas kembali mengenai saksi dusta atau berbohong. 

Kakak mau menceritakan pengalaman kakak. Waktu dulu kakak sekolah, kakak memiliki banyak teman, lalu ada hal yang sering kakak lakukan yaitu bercanda. 

Nah pernah suatu kali saat kakak berkata kepada teman kakak itu misal namanya Alo,
“Alo, kamu dipanggil Ani (nama samaran)” dan akhirnya dia datang ke Ani. 
Alo : “Kenapa kamu panggil aku?”
Ani : “Engga ada, saya tidak panggil kamu.”
Lalu kakak ketawa-ketawa karena itu bercanda, sebenarnya Ani tidak memanggil Alo. Ini contoh yang tidak baik ya adik-adik.

Nah, kakak menyadari bahwa walau bercanda itu sudah melanggar hukum Tuhan mengenai saksi dusta, kakak tidak mau mengulanginya dan berdoa pada Tuhan meminta ampun dosa karena suka bercanda bohong.

“Para malaikat mengawasi dan menjaga kita; kita sering mendukakan malaikat-malaikat ini dengan memanjakan diri pada percakapan yang tak penting, lelucon, dan bercanda, dan juga tenggelam ke dalam keadaan yang ceroboh dan bodoh.”

Early Writings 111.2

“Segala pernyataan yang berlebih-lebihan yang disengaja, setiap pernyataan yang tidak langsung yang dimaksudkan untuk memberikan kesan yang salah dan dibesar-besarkan, bahkan pernyataan dari pada kenyataan yang diucapkan sedemikian rupa sehingga itu akan memberikan kesan yang salah, semuanya ini termasuk dusta.”

Sejarah Para Nabi Jilid 1, 362.6

Nah, jelas ya adik-adik, bahwa bercanda berlebihan yang tidak sesuai kenyataan itu juga termasuk pelanggaran hukum kesembilan. Ketika bercanda kita juga membuat hati para malaikat sedih. Hati-hati ya adik-adik karena kakak mengerti di lingkungan kita banyak sekali yang suka melakukan hal itu dan membuat kita merasa bahwa itu “bukan” lagi hal yang salah. 

Baik, apa yang adik-adik pelajari hari ini?
Tidak boleh bercanda bohong.

Betul, kita tidak boleh melakukannya ya.

Tuhan berkata di dalam Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Tuhan adalah benar dalam segala Firman-Nya atau segala ucapannya, jadi kita juga harus sama seperti Dia. 

Inilah renungan kita pada hari ini. Selamat Sabat dan Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami