Beberapa waktu yang lalu kita sudah membahas kisah Ayub yang mana ia mengalami kepahitan. Ia kehilangan seluruh harta bendanya, anak-anaknya meninggal semua, dan dirinya sendiri terkena barah.
“Masih ada satu lagi unsur kepahitan yang ditambahkan ke dalam cawannya. Teman-temannya, yang melihat kesulitan namun … menekan semangatnya yang terluka dan terbebani dengan tuduhan melakukan kesalahan.”
Education 155.6
“Tampaknya ditinggalkan oleh langit dan bumi, namun tetap berpegang teguh pada imannya kepada Tuhan dan kesadarannya akan integritas, dalam kesedihan dan kebingungan ia berseru: ‘Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.’ Ayub 10:1.”
Education 155.7
Dari sini kita belajar bahwa sepahit apa pun kehidupan kita saat ini, tetaplah berpegang teguh pada iman kepada Tuhan dan janganlah pernah kita mengutuki Tuhan.
Biarlah Pelajaran dari Ayub ini boleh menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.