“Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: ‘Mari kita pergi ke rumah TUHAN.'”

Mazmur 122:1

Menjadi sebuah sukacita saat kita bisa pergi ke rumah TUHAN. Dan salah satu kebiasaan Yesus pergi ke rumah TUHAN adalah pada hari Sabat seperti yang dicatat di dalam Lukas 4:16,  “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” (Lukas 4:16) 

Mengapa hari Sabat? Karena ada tertulis di dalam hukum TUHAN bahwa “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:  enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan … Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11) 

Pena inspirasi juga mencatat bahwa “Tuhan telah memberi kita enam hari penuh untuk melakukan pekerjaan kita, dan hanya menyisihkan satu hari untuk diri-Nya sendiri. Ini seharusnya menjadi hari berkat bagi kita—hari ketika kita harus mengesampingkan semua urusan duniawi kita dan memusatkan pikiran kita pada Tuhan dan surga.” (The Faith I Live By 35.2) 

Jadi, mari kita bersukacita saat kita pergi ke rumah TUHAN pada hari Sabat. 

Mungkin kita bertanya “Apakah hanya boleh ke rumah TUHAN pada hari Sabat?” Jawabannya “Tidak, kita boleh datang kapan saja dan hari apa saja, tetapi ada satu hari spesial yang TUHAN tetapkan untuk kita bisa menikmati berkat TUHAN.” 

Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua. 

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami