Apakah berdiam diri saat kita tahu ada yang salah atau tidak sesuai dengan firman Tuhan adalah pilihan terbaik?

Awalnya saya berpikir bahwa berdiam diri saat melihat dosa adalah pilihan yang terbaik. Mengapa? Karena saya tidak ingin membuat perpecahan, saya tidak ingin dimusuhi dan tentu saja tidak ingin mencari masalah bagi diri sendiri.

Jadi, walaupun saya tahu bahwa yang dilakukan oleh mereka itu adalah salah dan tidak sesuai dengan firman Tuhan, saya memilih untuk berdiam. Tetapi pertanyaannya adalah apakah memang berdiam diri saat kita tahu ada yang salah itu adalah pilihan yang tepat?

Pena inspirasi mencatat, “Kita tidak semestinya menyetujui dosa dengan perkataan atau perbuatan, atau sikap diam atau kehadiran kita.” (The Desire of Ages 152.3) 

Jadi, saat kita tahu ada yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, tetapi kita bersikap diam, ternyata itu artinya kita menyetujui dosa. Ternyata sikap berdiam diri bukanlah pilihan yang tepat.

Tak heran Alkitab menasihati kita, “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.” (Efesus 5:11-13)

Artinya kita tidak boleh berdiam diri apalagi menutupi sebuah dosa. Telanjangilah dosa. Nyatakanlah itu dengan berani, tetapi nyatakanlah itu dengan kasih, rendah hati, dan sabar.

Kiranya renungan kita pada pagi ini boleh mengingatkan kita semua untuk tidak menyetujui dosa dengan cara apapun, termasuk berdiam diri.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami