Peribahasa kita hari ini adalah “Bagai air di daun talas” artinya: Orang yang tidak tetap pendiriannya.

Ingatkah kita akan kisah Hananya, Misael, dan Azarya yang di perapian menyala-nyala? Kisah ini terdapat di dalam kitab Daniel pasal 3.

Kisah ini menceritakan ada seorang raja yang membuat patung dan meminta seluruh orang yang disana untuk menyembah patung. Raja ini berkata, “siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!” (Daniel 3:6)

Ada ancaman hukuman bagi yang tidak mau menyembah patung, tetapi ada tiga pemuda Ibrani yang tidak mau menyembah patung. Saat itu raja sangat marah, tetapi ia masih memberikan kesempatan kepada mereka sekali lagi, tetapi ketiga pemuda Ibrani ini tetap tidak mau dan berkata, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:17-18)

Dan kita tahu di akhir kisah ini, mereka bertiga walaupun dilempar ke dalam perapian yang dipanaskan tujuh kali lipat tetap tidak terbakar.

Dari sini kita belajar pentingnya kita mempertahankan kebenaran. Saat kita sudah mengetahui kebenaran, tetap berdirilah teguh walaupun mungkin nyawa adalah ancamannya. Ingatlah kisah ini dan tetaplah setia kepada Tuhan sampai akhir.

Paulus menasihati, “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini ….” (2 Timotius 3:14)

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami