Jika kemarin kita sudah belajar penyebab Nadab dan Abihu berbuat salah yaitu karena ia setengah mabuk, maka hari ini kita belajar apa yang seharusnya kita lakukan?
“Semua orang yang menempati jabatan dengan tanggung jawab yang suci haruslah orang-orang yang benar-benar bertarak, agar pikiran mereka bisa menjadi terang untuk membedakan yang benar dan yang salah, agar mereka dapat memiliki keteguhan prinsip dan hikmat untuk menjalankan keadilan dan menunjukkan rahmat.”
Jadi, jika kita tidak mau membuat kesalahan dan bisa membedakan benar dan salah, maka kita harus bertarak.
Apa artinya bertarak? Bertarak adalah menahan atau mengendalikan hawa nafsu kita. Dalam hal apa saja? Salah satu nya adalah makanan dan minuman yang tidak sehat.
Mengapa mengenai selera makan itu penting? Karena Hawa pun kalah terhadap terhadap selera saat di taman Eden. Dan itulah sebabnya juga mengapa pencobaan Yesus yang pertama adalah mengubah batu menjadi roti. Karena nenek moyang kita yang pertama jatuh melalui selera makan.
“Salah satu godaan terbesar yang manusia harus hadapi adalah tentang selera.”
Christian Temperance (Ellen G. White) and Bible Hygiene (James White) 42.1
Tak heran Alkitab menasihati kita sehubungan dengan makanan ialah “Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu! Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.” (Amsal 23:1-3)
Pertanyaan bagi kita, apakah kita sudah bertarak? Jawablah dalam hati kita masing-masing.
Biarlah mulai hari ini kita belajar untuk mengendalikan selera makan kita.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.