Pada renungan seri penyembuhan bagian pertama ada kisah Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Lukas 5:17-26) dan Ia berkata, “… ‘Hai saudara, dosamu sudah diampuni.’” (Lukas 5:20)

Dari perkataan ini muncul pertanyaan, “Mengapa Yesus berkata dosamu sudah diampuni? Memangnya ada apa dengan dosa?”

Kita sudah membahas bahwa dosa yang adalah pelanggaran hukum Allah adalah penyebab adanya penyakit. Nah, sekarang mari kita menjawab pertanyaan, “Mengapa Yesus berkata dosamu sudah diampuni?”

Untuk kisah orang yang lumpuh ini, “Penyakitnya adalah akibat suatu hidup yang berdosa, dan penderitaannya semakin pahit oleh penyesalan yang dalam. Telah lama ia memohon pada orang Farisi dan dokter-dokter, dan menunggu kelepasan dari penderitaan pikiran dan penyakit tubuhnya. Tetapi hanya secara dingin mereka menyatakan bahwa ia tidak dapat lagi disembuhkan dan meninggalkan dia dalam murka Allah.” (The Desire of Ages 267.2)

“Orang lumpuh ini telah kecewa dan merasa bahwa ia tidak akan mendapat pertolongan dari siapa pun. Lalu ia mendengar akan keajaiban pekerjaan Yesus. Ia mendengar orang berkata bahwa ada orang yang berdosa dan tidak berdaya sebagaimana dia juga telah disembuhkan hingga orang yang berpenyakit kusta pun telah sehat kembali. Dan sahabat-sahabatnya yang membawa berita ini menguatkan hatinya, dengan mengatakan bahwa jika ia dibawa kepada Yesus dia juga akan dapat disembuhkan. Tetapi harapannya jatuh bila ia teringat bagaimana penyakitnya telah menimpa kepadanya. Ia takut kalau-kalau Tabib sejati itu tidak mau membiarkan dia dalam hadirat-Nya.”

The Desire of Ages 267.3

“Tetapi kerinduannya yang terbesar itu ialah bukannya kesembuhan tubuh saja tetapi juga kelepasan dari beban dosa.”

The Desire of Ages 267.4

Dan “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: ‘Hai saudara, dosamu sudah diampuni.’” (Lukas 5:20)

“Beban putus asa terangkat dari jiwa orang yang sakit ini; damai keampunan bertakhta di atas rohnya dan bersinar pada wajahnya. Penyakitnya hilang, dan seluruh tubuhnya diubahkan. Orang lumpuh yang tidak berdaya telah disembuhkan; seorang berdosa yang bersalah telah diampuni!” (DA 268.3)  (The Desire of Ages 268.3)

Jadi, dari sini kita tahu bahwa ada kerinduan besar dari orang yang sakit lumpuh ini untuk diampuni, untuk mendapatkan kelepasan dari beban dosa bukan hanya untuk kesembuhan tubuh saja. Biarlah kita juga memiliki kerinduan yang sama, yaitu kelepasan dari beban dosa dan mendapatkan kesembuhan jasmani.

Ingatlah! Saat kita mendapatkan kesembuhan secara jasmani dan rohani, ucapkanlah syukur kepada Tuhan seperti yang dituliskan oleh pemazmur, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.” (Mazmur 103:2-5)

Biarlah kita juga memiliki kerinduan untuk mendapatkan kelepasan akan dosa dan kesembuhan secara jasmani dengan datang langsung kepada Tuhan yang adalah pemberi keampunan dan pemberi kesembuhan kepada kita.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Contact Us

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus voluptatem accusantium doloremque laudantium totam reaperiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Type what you are searching for:

Hubungi Kami