Selera dan praktek dunia berbeda dengan selera dan praktek Surga.
Kita memang hidup di dunia, tetapi kita harus memiliki selera surgawi. Kita memang hidup di dunia, tetapi percakapan kita bergaya surgawi. Kita memang hidup di dunia, tetapi cara berpikir kita berbeda dengan dunia. Kita memang hidup di dunia, tetapi gaya hidup kita tidak seperti dunia tetapi memiliki gaya hidup surgawi.
“Kita mendekati akhir zaman, dan yang kita ingini sekarang bukanlah untuk mencapai selera dan praktek dunia, tetapi untuk mencapai pikiran Allah; untuk melihat apa yang dikatakan Kitab Suci, dan untuk berjalan sesuai dengan terang yang telah Allah berikan kepada kita.”
The Faith I Live By 152.2
Tak heran firman Tuhan menasihati kita, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Oleh karena itu janganlah kita mengikuti selera dan praktek dunia “sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:16-17)
Biarlah kita selalu melihat apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan, dan berjalan sesuai dengan terang yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin.