Masih melanjutkan kisah Raja Asa dan Yehuda, dan secara spesifik seruan doa Raja Asa di dalam 2 Tawarikh 14:11, apa yang dapat kita aplikasikan ke dalam kehidupan kita?
“Doa Asa adalah doa yang setiap orang Kristen yang percaya dapat persembahkan. Kita berperang di dalam sebuah peperangan, bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Lihat Efesus 6:12. Di dalam konflik kehidupan kita harus menghadapi agen-agen kejahatan yang telah mengatur barisan mereka melawan yang benar. Pengharapan kita bukanlah di dalam manusia, tetapi di dalam Allah yang hidup. Dengan jaminan iman kita dapat berharap bahwa Ia akan menyatukan kemahakuasaan-Nya dengan usaha-usaha dari manusia, untuk kemuliaan nama-Nya. Berpakaian zirah kebenaran, kita dapat memiliki kemenangan melawan setiap musuh.”
Prophets and Kings 111.2
Jika kita diizinkan untuk melihat dengan mata fisik kita akan peperangan rohani yang terjadi di sekeliling kita, kita akan melihat sebuah kengerian yang sangat luar biasa! Kita akan melihat betapa gencarnya usaha dari kuasa kegelapan untuk menjauhkan kita dari Tuhan; dan kita akan menyadari betapa lemahnya kita sebagai manusia berdosa.
Peperangan yang kita sedang hadapi bukan saja antara kehidupan dan kematian fisik, tetapi jika kita salah melangkah, bisa berujung maut—kematian kekal. Dan hanya dengan bergantung kepada Tuhan kita dapat menang.
Sebagai kesimpulan, banyak pelajaran berharga kita dapatkan dari kisah Raja Asa. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menghidupkannya di dalam kehidupan kita masing-masing.
Inilah saatnya kita perlu mempersiapkan diri kita setiap hari untuk menghadapi setiap peperangan rohani yang ada di depan kita.
Ingatlah, “supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.” (1 Petrus 4:2)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.