Shalom, selamat Sabat!
Apakah saat ini kita sedang menghadapi pencobaan? Jika ya, maka ingatlah apa yang dikatakan oleh Yakobus, yaitu “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1:12)
Jadi, jika kita mengalami pencobaan, cobalah untuk selalu berpikir bahwa saya harus bertahan karena orang yang bertahan akan menerima mahkota kehidupan.
Mengapa ada pencobaan-pencobaan? Apa tujuannya? Ada sebuah penjelasan menarik dari buku Khotbah di Atas Bukit mengenai hal tersebut. Mari kita baca bersama-sama.
“Cobaan-cobaan hidup adalah alat-alat Tuhan untuk membersihkan kekotoran-kekotoran dan kekasaran-kekasaran dari tabiat kita. Penebangan, pembentukan, pemahatan, pemolesan, dan pemelituran adalah suatu proses menyakitkan; sukar untuk ditekan ke roda asahan. Tetapi batu itu dipersiapkan untuk mengisi tempatnya dalam bait suci Surga. Kepada bahan yang tidak berguna Tuhan tidak melakukan pekerjaan yang demikian hati-hati dan teliti. Hanya batu-batu berharga-Nya yang dipoles agar dapat membentuk sebuah istana.”
Thoughts From the Mount of Blessing 10.3
Jadi, cobaan itu bisa membersihkan kekotoran dan kekasaran dari tabiat kita. Tabiat kita sedang ditebang, dibentuk, dipahat, dipoles, dan dipelitur. Semuanya itu memang menyakitkan, tetapi hanya itulah yang bisa mengikis kekasaran tabiat kita agar layak ada di dalam kerajaan Surga.
Karena “Tak seorangpun yang dapat masuk ke dalam kerajaan Surga dengan karakter yang dicemari oleh noda keegoisan. Karena itu, Tuhan menguji kita disini dengan mempercayakan kita kekayaan sementara, sehingga hal itu akan menunjukkan apakah kita dapat dipercaya dengan kekayaan kekal.” (Counsels on Stewardship 22.1)
Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita semua. Amin.