Renungan Kitab Yeremia

Perenungan Yeremia 9 – Lidah Penipu

Saat membaca ayat ini, kita diingatkan tentang kemunafikan dan degradasi moral manusia pada zaman Yeremia. Mereka berkata manis di depan, tetapi di belakang merencanakan kejahatan.

Jadi kita harus berhati-hati dengan lidah penipu. Lidah itu ibarat panah yang mematikan (cepat, tajam, dan mematikan). Itulah sebabnya kata-kata yang keluar dari mulut bisa menyakiti hati lebih dalam daripada senjata fisik.

Bagaimana kita menggunakan kata-kata kita? Apakah kata-kata kita membangun atau melukai?

Jagalah lidah kita. Pastikan kata-kata kita ini untuk menguatkan dan menghibur, bukan untuk menjatuhkan.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin 

Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

3 days ago

Perenungan Yeremia 22 – Menghabiskan Waktu untuk Kesenangan Pribadi

Hari ini saya tertarik membahas mengenai Yoyakim (baca ayat 13-19) khususnya ayat 13-17. “Celakalah dia…

4 days ago

Perenungan Yeremia 21 – Hidup adalah Pilihan

“Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan…

5 days ago

Perenungan Yeremia 20 – Suaranya Tidak dapat Dibungkam

Pernahkah kita berpikir untuk tidak menyampaikan kebenaran karena hasilnya malah menderita? Jika pernah, mari kita…

6 days ago

Perenungan Yeremia 19 – Jangan Keraskan Hati

"Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini…

1 week ago

Seri Musik & Para Reformator—Bagian 3

Kakak beradik John dan Charles Wesley adalah reformator yang juga banyak memberikan kontribusi di dalam…

1 week ago