Renungan Kitab Yeremia

Perenungan Yeremia 26 – Kesempatan

Yeremia diperintahkan Tuhan untuk berdiri di pelataran rumah TUHAN dan menyampaikan firman bahwa jika umat tidak bertobat, “maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.” (Yeremia 26:6)

Apa respons para imam, nabi, dan rakyat yang mendengarnya?

Mereka menolak nubuat itu dan hendak membunuh Yeremia (ay. 7-11). Namun, beberapa pemuka rakyat membela Yeremia karena mereka mengingat nabi Mikha yang dahulu bernubuat hal serupa, dan Raja Hizkia justru bertobat sehingga Tuhan menahan murka-Nya (ay. 16-19).

Itulah yang terjadi pada zaman Yeremia. Bagaimana dengan sekarang?

“Sekarang, seperti dulu, melalui mulut hamba-hamba pilihan-Nya, Dia menubuatkan bahaya yang ada di hadapan mereka…. Israel di zaman kita memiliki godaan yang sama untuk mencemooh teguran dan membenci nasihat seperti yang dialami Israel kuno. Mereka terlalu sering menutup telinga terhadap firman yang telah Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya demi kebaikan mereka yang mengaku kebenaran. Meskipun Tuhan, dalam belas kasihan-Nya, menunda pembalasan dosa mereka untuk sementara waktu, seperti pada zaman Yeremia, Dia tidak akan selalu menahan tangan-Nya, tetapi akan membalas kejahatan dengan penghakiman yang adil.”

Testimonies for the Church, Vol. 4, 165.1

“Keengganan Tuhan untuk menghukum umat-Nya yang berdosa ditunjukkan dengan jelas di sini. Dia menunda penghakiman-Nya; Dia memohon agar mereka kembali setia…. Namun Dia menunda hukuman-Nya untuk memberi mereka satu kesempatan lagi untuk bertobat dan menghindari hukuman atas dosa mereka.”

Testimonies for the Church, Vol. 4, 165.3

Jangan sia-siakan waktu yang sisa ini, karena setiap hari yang Tuhan berikan pada kita adalah satu peluang baru untuk bertobat dan kembali pada-Nya.

Hari ini masih ada kesempatan bagi kita untuk bertobat, maukah kita bertobat? Jawablah dalam hati kita masing-masing.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 28 – Nubuat

Pasal ini menceritakan pertentangan antara nabi Yeremia dengan Hananya, seorang nabi palsu. Hananya menyampaikan nubuat/pesan…

23 hours ago

Perenungan Yeremia 27 – Mengapa Nebukadnezar Disebut Hamba-Ku?

“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel;…

2 days ago

Perenungan Yeremia 25 – Bertobatlah

Yeremia memulai dengan mengingatkan bangsa itu tentang kesetiaannya selama 23 tahun. "Sejak dari tahun yang…

4 days ago

Perenungan Yeremia 24 – Dua Keranjang Buah Ara

Pasal ini mencatat mengenai Yeremia yang mendapat penglihatan tentang dua keranjang buah ara: keranjang pertama…

5 days ago

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

1 week ago

Perenungan Yeremia 22 – Menghabiskan Waktu untuk Kesenangan Pribadi

Hari ini saya tertarik membahas mengenai Yoyakim (baca ayat 13-19) khususnya ayat 13-17. “Celakalah dia…

1 week ago