Banyak orang yang hidup saat ini tidak saling membantu. Mengapa? Ada beberapa hal, yaitu:
- Konflik kepentingan
- Mementingkan diri sendiri
- Beda suku, agama, dll.
- Melihat penampilan luar saja
Tapi dari semua itu, ada yang paling berbahaya. Apa itu?
Yang paling berbahaya adalah di saat kita bersaing dan kita akan saling menjatuhkan.
Bagaimana dengan budaya kasih?
Budaya kasih itu berbeda dan untuk hal ini Anda harus membaca dan memahami ayat Galatia 6:1-11.
Di dalam komunitas pasti akan ada saling “gesek” tapi apa kata firman Tuhan?
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk saling mengampuni.
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.“
Galatia 6:1
Sayangnya dalam komunitas, orang-orang yang berbuat dosa malah dijauhi/dihakimi/digosipin (gospel; gosip pelayanan).
“Nggak ditolong tapi digosipin terus” adalah budaya yang harus kita ubah!!
Di Dalam kita bermasyarakat khususnya dalam pelayanan kita dituntut berbuat baik.
Ada banyak kasus saat kita berbuat baik kita merasa capek karena orang itu malah membalas berbuat jahat, malah menusuk kita dari belakang. Tapi apa kata firman Tuhan?
Tanggung jawab kita sebagai anakNya adalah kita tidak boleh jemu-jemu atau bosan berbuat baik selama masih ada kesempatan (baca Galatia 6:8-10).
Setiap kali kita dihubungi orang kita seharusnya selalu berkata “apa yang bisa saya bantu?”
Ada sukacita tersendiri saat kita bisa membantu orang. Saatnya anak-anak Tuhan menolong bukan hanya selalu minta tolong.
Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa memandang warna kulit, suku, agama, kekayaan, jabatan, dll. Mengapa?
Agar mereka bisa melihat karakter Yesus dalam hidup kita.
Oleh karena itu, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3:18)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.