Seri Menyelidiki Alkitab

Seri Menyelidiki Alkitab (Bagian 20) – Prinsip Kita (Bagian 6) – Tidak Terburu-buru

Shalom dan selamat pagi.

Saat sedang makan kita harus mengunyah makanan tersebut dengan pelan-pelan sampai makanan tersebut hancur dan terkunyah dengan baik.

Makan dengan buru-buru malah akan membahayakan kesehatan karena masih terdapat partikel-partikel makanan yang belum terkunyah baik dan itu akan memberikan beban bagi organ pencernaan lainnya.

Seperti halnya mengunyah makanan, membaca Alkitab tidak boleh terburu-buru.

“Hanya sedikit saja manfaat yang diperoleh dari membaca Kitab Suci secara terburu-buru.” (Steps to Christ 90.2) bahkan dikatakan “Satu bagian yang pendek yang dipelajari sampai maknanya jelas kepada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan jelas betul, itu lebih bernilai daripada membaca beberapa pasal tanpa tujuan tertentu serta tiada pengajaran yang positif yang diperolehnya.” (Steps to Christ 90.2)

Itulah sebabnya kita tidak boleh membaca Alkitab dengan terburu-buru.  Kita harus merenungkan firman Tuhan yang artinya kita harus memikirkan firman itu sehingga kita bisa mengerti arti dari setiap bagian.

Tak heran pemazmur berkata bahwa yang seharusnya menjadi kesukaan kita adalah “… merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mazmur 1:2) dan pemazmur juga berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.” (Mazmur 119:97)

Oleh karena itu, marilah kita membaca firman Tuhan dengan perlahan dan renungkanlah itu. janganlah kita terburu-buru dalam membaca Alkitab.

Kalau di dalam membaca Alkitab kita tidak boleh cepat-cepat. Namun di dalam mentaati perintah Tuhan kita justru tidak boleh berlambat-lambat, Mazmur 119:60 menuliskan “Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 28 – Nubuat

Pasal ini menceritakan pertentangan antara nabi Yeremia dengan Hananya, seorang nabi palsu. Hananya menyampaikan nubuat/pesan…

1 day ago

Perenungan Yeremia 27 – Mengapa Nebukadnezar Disebut Hamba-Ku?

“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel;…

2 days ago

Perenungan Yeremia 26 – Kesempatan

Yeremia diperintahkan Tuhan untuk berdiri di pelataran rumah TUHAN dan menyampaikan firman bahwa jika umat…

3 days ago

Perenungan Yeremia 25 – Bertobatlah

Yeremia memulai dengan mengingatkan bangsa itu tentang kesetiaannya selama 23 tahun. "Sejak dari tahun yang…

4 days ago

Perenungan Yeremia 24 – Dua Keranjang Buah Ara

Pasal ini mencatat mengenai Yeremia yang mendapat penglihatan tentang dua keranjang buah ara: keranjang pertama…

5 days ago

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

1 week ago