Seri Menyelidiki Alkitab

Seri Menyelidiki Alkitab (Bagian 19) – Prinsip Kita (Bagian 5) – Tidak Menduga-duga

Shalom dan selamat pagi.

Prinsip kita selanjutnya dalam menyelidiki Firman Tuhan adalah jangan menduga-duga.

Saat mempelajari Firman Tuhan terkadang kita berada pada situasi dimana bukti dari ayat-ayat Alkitab masih kurang cukup atau kuat dalam menyimpulkan sesuatu. Pada saat itulah kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan tanpa adanya bukti yang kuat.

“Tetapi Setan bekerja mengacaukan kuasa menyelidik manusia itu. Keangkuhan-keangkuhan tertentu dicampuradukkan dengan pertimbangan akan kebenaran Alkitab, supaya dengan demikian orang merasa ditaklukkan dan tidak sabar jika mereka tidak dapat menerangkan setiap bagian Kitab Suci dengan memuaskan mereka. Mereka malu mengaku bahwa mereka tidak mengerti firman yang diilhamkan itu. Mereka tidak mau untuk menunggu dengan sabar sampai Allah mengungkapkan kebenaran itu kepada mereka. Mereka kira bahwa tanpa dibantu mereka akan mampu dan cukup bijaksana memahami Kitab Suci, lalu setelah gagal, maka mereka sesungguhnya menyangkal kuasanya.

Steps to Christ 108.2

Di dalam mempelajari Firman Tuhan diperlukan kesabaran, karena dalam belajar mungkin kita tidak langsung mendapatkan kesimpulan akhir dari pembelajaran kita. 

Adalah hasil karya terbesar penipuan-penipuan Setan untuk membuat pemikiran manusia tetap menyelidiki dan menduga-duga mengenai apa yang Allah belum beritahukan atau nyatakan dan yang Ia tidak kehendaki harus dimengerti. Dengan cara itulah Setan kehilangan tempatnya di surga. Ia menjadi tidak puas sebab semua rahasia rencana-rencana Allah tidak diberitahukan kepadanya dan sama sekali tidak mengindahkan apa yang telah dinyatakan mengenai pekerjaannya pada posisi yang tinggi yang diberikan kepadanya.”

The Great Controversy 523.1

Jauh lebih baik kita tidak mengambil kesimpulan apa-apa dulu sampai Tuhan memberikan petunjuk selanjutnya dari apa yang sedang kita pelajari, daripada kita menduga-duga sesuatu yang belum tentu benar.

Tak heran Alkitab mencatatkan “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Wahyu 22:18, Matius 5:37).

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 28 – Nubuat

Pasal ini menceritakan pertentangan antara nabi Yeremia dengan Hananya, seorang nabi palsu. Hananya menyampaikan nubuat/pesan…

1 day ago

Perenungan Yeremia 27 – Mengapa Nebukadnezar Disebut Hamba-Ku?

“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel;…

2 days ago

Perenungan Yeremia 26 – Kesempatan

Yeremia diperintahkan Tuhan untuk berdiri di pelataran rumah TUHAN dan menyampaikan firman bahwa jika umat…

3 days ago

Perenungan Yeremia 25 – Bertobatlah

Yeremia memulai dengan mengingatkan bangsa itu tentang kesetiaannya selama 23 tahun. "Sejak dari tahun yang…

4 days ago

Perenungan Yeremia 24 – Dua Keranjang Buah Ara

Pasal ini mencatat mengenai Yeremia yang mendapat penglihatan tentang dua keranjang buah ara: keranjang pertama…

5 days ago

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

1 week ago