Seri Lebih Baik Mati

Lebih Baik Mati (Bagian 12) – Kisah John Huss Bagian 1

Jika sebelumnya kita sudah membahas kisah Hananya, Misael, Azarya, dan Daniel yang bisa selamat dari hukuman yang diberikan oleh pemerintahan atau raja, hari ini dan beberapa hari ke depan, kita akan membahas para martir (orang yang mati karena kebenaran).

Tidak selamanya orang yang setia mempertahankan iman atau kebenaran akan selamat dari hukuman yang diberikan oleh dunia, tetapi kisah ini akan sangat menguatkan kita semua.

Hari ini kita akan membahas kisah dari John Huss. Untuk yang ingin membaca kisah lengkapnya, silahkan membaca buku Kemenangan Akhir bab 6. Dan hari ini kita akan membahas kisah John Huss bagian pertama yang akan diceritakan di audio renungan Grow pagi ini. Renungan bisa didengarkan di YouTube kami. 

Di teks renungan kita hari ini, kami hanya membagikan pelajaran yang kita bisa dapat dari kisah John Huss bagian pertama, yaitu: 

Pertama, Tuhan dapat memakai siapa pun untuk menyatakan kebenaran. Tuhan tidak melihat latar belakang orang tersebut.

Kedua, Jika saat ini kita masih bisa mendapatkan kebenaran dengan bebas serta membagikannya dengan bebas, maka kita harus bersyukur dan menggunakan waktu-waktu ini secara bijak. Mengapa? Karena akan ada waktunya kita tidak akan sebebas ini. Bersyukur bagi kita yang ada di Indonesia, masih ada kebebasan untuk beribadah dan berbagi kebenaran hingga hari ini tanggal 19 Desember 2022.

Ingatlah peringatan yang sudah diberikan melalui nabi Amos, “‘Sesungguhnya, waktu akan datang,’ demikianlah firman Tuhan ALLAH, ‘Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.’” (Amos 8:11-12)

Hari ini kita masih bebas dalam mempelajari Alkitab, mencari kebenaran firman Tuhan, dan membagikan kebenaran. Oleh karena itu, gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Ketiga, Huss dituduh sebagai penyebab kekacauan. Bukankah ini juga akan terjadi kepada kita umat-umat Tuhan? Saat kita menyampaikan kebenaran dan melawan dosa, maka akan banyak orang juga yang akan menuduh kita sebagai penyebab malapetaka.

Keempat, Ada banyak cara untuk menyampaikan kebenaran. Saat satu cara kita dalam menyampaikan kebenaran ditutup, janganlah kita menyerah, tetapi berdoalah senantiasa agar Tuhan menolong kita dalam memberitahu apa yang harus kita lakukan dalam menyampaikan kebenaran.

Kelima, setiap orang punya karunia yang bisa digunakan dalam pelayanan.

Keenam, Keberanian, ketekunan dan semangat John Huss perlu di miliki oleh kita dalam memperjuangkan kebenaran dan menegur dosa.

Dan mungkin masing-masing kita bisa mendapatkan pelajaran yang berbeda. Tetapi biarlah kisah John Huss bagian pertama ini boleh menguatkan kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 28 – Nubuat

Pasal ini menceritakan pertentangan antara nabi Yeremia dengan Hananya, seorang nabi palsu. Hananya menyampaikan nubuat/pesan…

1 day ago

Perenungan Yeremia 27 – Mengapa Nebukadnezar Disebut Hamba-Ku?

“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel;…

2 days ago

Perenungan Yeremia 26 – Kesempatan

Yeremia diperintahkan Tuhan untuk berdiri di pelataran rumah TUHAN dan menyampaikan firman bahwa jika umat…

3 days ago

Perenungan Yeremia 25 – Bertobatlah

Yeremia memulai dengan mengingatkan bangsa itu tentang kesetiaannya selama 23 tahun. "Sejak dari tahun yang…

4 days ago

Perenungan Yeremia 24 – Dua Keranjang Buah Ara

Pasal ini mencatat mengenai Yeremia yang mendapat penglihatan tentang dua keranjang buah ara: keranjang pertama…

5 days ago

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

1 week ago