Seri Lebih Baik Mati

Lebih Baik Mati (Bagian 10) – Elia, Berani Menegur Raja?

Apakah kalian berani menegur raja atau pemimpin yang bertentangan dengan Firman Tuhan?

Nah, di dalam Alkitab ada seorang nabi yang berani menegur raja yang jahat. Siapakah nabi itu? Dan siapakah raja yang jahat itu? Nabi itu bernama Elia dan raja jahat itu Bernama Ahab. Kisah lengkapnya bisa dibaca di 1 Raja-raja 17.

Elia dipercayakan sebuah tugas oleh Tuhan untuk menyampaikan berita penghukuman Surga. Dan yang menarik, Elia melakukan perintah Tuhan dengan tidak ragu-ragu atau takut walaupun ada kemungkinan untuk dia mati di tangan raja yang jahat itu.

Tetapi Segera nabi itu bersiap dan berangkat dengan berjalan siang malam sampai ia tiba di Samaria. Ia tidak minta izin di istana, juga tidak menunggu sambutan resmi. Berpakaian jubah kasar yang biasa dipakai oleh para nabi pada zaman itu, ia melewati para pengawal, seperti tidak diperhatikan lalu berdiri sebentar di hadapan raja yang terpukau. Elia tidak meminta maaf atas kelancangannya yang muncul tiba-tiba. Ia ditugaskan oleh seorang yang lebih Besar daripada raja Israel, untuk berbicara dan sambil mengacungkan tangannya ke langit, dengan khidmatnya ia diberi kepastian oleh Allah yang hidup bahwa pehukuman dari Yang Maha Tinggi segera akan menimpa orang Israel. Ia memaklumkan, ‘Demi TUHAN yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun dan hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.’ (Prophets and Kings 120.2 – 121.1)

Alkitab hanya mencatat satu ayat saja saat ia berbicara dengan raja yaitu di dalam 1 Raja-raja 17:1 dan pada ayat berikutnya hanya dicatatkan bahwa Tuhan menyuruh Elia pergi dan bersembunyi di tepi sungai Kerit. Artinya pekabaran hukuman yang disampaikan Elia itu hanya singkat dan tidak ada perbincangan dengan raja.

Elia menuruti perintah Tuhan, ia segera berangkat dan tidak berlambat-lambatan, ia tidak perlu disambut, ia tidak berbasa-basi, ia tidak takut akan raja dan menyampaikan pekabaran dari Tuhan kepada raja.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan menurut jika Tuhan menyuruh kita menyampaikan pekabaran yang memiliki risiko buruk bagi diri kita? Apakah kita akan berani seperti Elia? Apakah kita berani menyampaikan pekabaran yang Tuhan sudah titipkan kepada kita untuk disampaikan kepada mereka? Mari kita jawab pertanyaan ini dalam hati kita masing-masing.

Hari ini kita belajar dari Elia yang menurut dan tidak ragu-ragu untuk melakukan perintah Tuhan. Dan kiranya kita semua bisa menjadi Elia-Elia modern yang berani menyampaikan kebenaran yang Tuhan sudah titipkan kepada kita untuk disampaikan.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

1 week ago