Shalom, selamat hari Sabat.
Apa yang sering anda lakukan pertama kali ketika sedang sakit? Langsung minum obat? Menelpon seseorang? Atau berdoa dulu?
Saya ingin menceritakan pengalaman saya mengenai kuasa dalam doa. Ketika itu om saya datang ke rumah untuk konsultasi masalah kesehatan. Ia menyampaikan bahwa dirinya seringkali sesak nafas yang sangat parah hingga tidak dapat bernafas.
Lalu saya menanyakan penyebab sesak nafas tersebut menurut pandangannya. Ia sampaikan tangannya yang kanan beberapa bulan yang lalu harus diamputasi karena satu hal yang saya tidak bisa saya tuliskan disini, katanya mungkin hal itulah yang menyebabkan sesak nafas pada dirinya.
Pikir saya itu masuk akal, karena memang tangan yang diamputasi meninggalkan susunan pembuluh darah yang rusak, sehingga peredaran terganggu dan akhirnya sesak nafas. Saya tidak pernah menangani hal seperti ini sebelumnya dan jujur saja saya bingung bagaimana cara untuk bisa membantunya.
Singkat cerita saya hanya sampaikan beberapa hal teknis tentang apa yang harus dimakan dan bagaimana cara makan yang benar.
Selang beberapa hari, om saya mengirimkan pesan melalui WA. Ia sampaikan saat itu sedang sesak nafas parah. Lalu saya pun secepatnya langsung datang ke rumahnya. Ketika masuk ke dalam rumah saya langsung melihat om saya yang terbaring sembari berusaha menghirup nafas, saya masih ingat betul betapa susahnya ia bernafas kala itu.
Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, sekali lagi saya bingung harus berbuat apa dan jujur saya cukup panik waktu itu. Dan saat itulah saya mengajak om dan istrinya untuk berdoa bersama. Ada satu kalimat yang saya masih ingat saya ucapkan kala itu adalah “Tuhan ampunilah kami yang berdosa ini, dan kalau boleh ringankan penderitaan ini”.
Setelah doa saya memang sudah berpikir untuk pergi ke rumah sakit kalau memang kondisinya semakin memburuk. Namun puji Tuhan setelah kami berdoa selang beberapa menit kondisinya sudah mulai membaik dan nafasnya secara berangsur-angsur pulih kembali.
Jujur pengalaman ini adalah suatu teguran bagi saya pribadi. Ketika berurusan dengan orang sakit tidak pernah saya sangat mengandalkan doa sampai pada hari itu. Karena saya selalu tahu apa yang harus dilakukan ketika bertemu orang yang sakit dan doa hanya sekedar pelengkap dalam setiap usaha kesembuhan. Namun hari itu saya benar-benar berserah pada Tuhan. Dan doa bukan lagi sekedar pelengkap tapi satu-satunya pengharapan saya.
Biarlah kisah ini menjadi pelajaran bagi kita juga. Ketika sakit hal pertama yang harus kita lakukan bukanlah langsung minum obat, pergi ke rumah sakit, ataupun menghubungi seseorang, tetapi berdoa. Terkadang kita lupa berdoa karena mungkin panik ataupun mengandalkan diri sendiri yang mampu.
Jadi “Tetaplah berdoa.”, “. . . dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (1 Tesalonika 5:17, Amsal 3:5-6)
Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua dan kita selalu dalam keadaan yang sehat.
Selamat hari Sabat dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.