Renungan

Sistem Keamanan Golden Gate Bridge

Salah satu jembatan yang terkenal di dunia adalah Golden Gate Bridge di San Francisco, Amerika Serikat, yang panjangnya mencapai 1,6 km. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1933 dan dipimpin oleh insinyur Joseph B. Strauss yang sangat teliti dan ketat dalam memperhatikan sistem keamanannya. 

Ia bahkan memesan kepada produsen peralatan keamanan lokal di tempat itu untuk merancang protective headgear (helm pelindung kepala) dan juga glare-free goggles (kacamata kerja bebas silau). 

Ada juga krim khusus untuk tangan dan muka yang melindungi mereka dari hembusan angin keras yang terus menerus, dan bahkan ada makanan khusus yang dirancang untuk para pekerja untuk membantu mereka melawan rasa pusing.

Dan sistem pengaman yang paling mencolok adalah safety net (jala pengaman) yang terbentang di bagian bawah jembatan itu dari ujung yang satu ke ujung yang satunya. Selama konstruksi, jala itu telah menyelamatkan 19 nyawa pekerja.

Sistem keamanan begitu luar biasa dalam dunia konstruksi. Bagaimana dengan sistem keamanan rohani kita? Bukankah itu lebih penting, karena itu tidak hanya menyelamatkan fisik kita tetapi juga seluruh kehidupan kita? Tentu saja!

Tetapi mungkin banyak orang yang “merasa aman” jika memiliki pekerjaan dan cukup uang, karena dengan begitu ia tidak perlu khawatir untuk kebutuhan makanan, untuk bayar listrik, dan lain-lainnya. Ya, hal itu benar, tetapi itu bukanlah rasa aman yang sejati.

Tuhan ingin kita belajar seperti Daniel yang merasa aman walaupun berada di dalam gua singa; seperti Hananya, Misael, Azarya di dalam dapur api; seperti Elia yang harus lari dari raja Ahab; dan seperti Yesus yang harus mati di kayu salib. Semunya karena mereka tahu bahwa tempat aman mereka ada di dalam tangan Bapa yang hidup.

Untuk itu kita perlu hari demi hari lebih mengenal Bapa kita di surga, supaya dalam melewati hari-hari yang penuh tantangan ini, kita dapat selalu merasakan keamanan yang sejati dan memiliki harapan bahwa sekalipun langit runtuh, kita akan selamat di dalam Tuhan.

“Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.”

Mazmur 4:9

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago