Renungan

Silahkan Duduk

Selamat Sabat!

Bagaimana cara kita menyambut tamu?

Mungkin ada beberapa orang yang menyambut semua tamu dengan sama tanpa membeda-bedakan, tetapi mungkin ada juga yang membeda-bedakan memperlakukan tamu.

Contoh: jika tamu ini adalah orang yang kita kenal baik atau orang penting atau petinggi yang datang, maka kita akan menyambutnya dengan sangat luar biasa yang tidak biasanya kita lakukan jika menyambut tamu-tamu biasa.

Ada juga mungkin kita melihat penampilan seseorang. Apakah mereka kelihatan seperti orang kaya atau miskin? Apakah mereka memakai pakaian yang kumuh, rapi tapi sederhana, atau mewah?

Lalu kita akan memperlakukan mereka sesuai penampilan mereka.

Mari kita baca bersama-sama apa yang Alkitab katakan mengenai hal tersebut di dalam kitab Yakobus pasal 2.

“Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: ‘Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!’, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: ‘Berdirilah di sana!’ atau: ‘Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!’, bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?”

Yakobus 2:1-4

Ayat ini melanjutkan dengan memberikan kita sebuah nasihat, “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’, kamu berbuat baik. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.” (Ayat 5-9)

Jadi saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita menyambut dan melayani orang dengan tidak membeda-bedakan.

Kiranya berkat sabat menjadi bagian kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 16 – Tabiat Simei

Ada perikop yang menceritakan tentang Simei dan Daud. Baca kisah lengkapnya di pasal ini. Saya…

8 hours ago

Perenungan 2 Samuel 15 – Hasutan

Apakah kita pernah dihasut? Ataukah kita yang pernah menghasut orang lain untuk membenci seseorang? Hari…

1 day ago

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago