Renungan

Sepeda Tandem Part 2 – Dasar yang Tepat

Sepeda tandem ditemukan pada abad 19 dan sepeda ini dibuat dengan bahan yang dirakit sedemikian rupa.

Bagaimana cara merakitnya?

Pembuatnya menempatkan dua pasang pedal, kemudian rantai penggerak yang disebut drivetrain akan dihubungkan dengan penggerak belakang crossover dan kemudian badan sepeda akan digabungkan dan harus dipastikan kuat untuk menopang dua orang dengan bobot tertentu pada tengah badan sepeda.

Wah! Sangat kompleks dan cukup sukar di pahami. Mungkin bagi kita yang tertarik membuat dan mempelajarinya, kita membutuhkan waktu khusus. Namun, sepeda tandem ini di buat dengan bahan khusus yang harus menjamin keamanan dan kenyamanan pengendaranya. Hal ini bukan hal yang mudah. Namun, seluruh komponen sepeda tandem harus di dibuat dengan cara khusus yang mungkin lebih rumit dibanding dengan sepeda pada umumnya.

Cara membuat sepeda tandem yang rumit dan butuh cara khusus itu sama dengan membangun rumah di atas batu. Mungkin membangun rumah di atas batu lebih sukar dibandingkan di atas pasir. Menggali batu lebih sukar dibanding dengan menggali pasir untuk menempatkan dasar rumah.

Rumah itu diibaratkan seperti iman kita. Yesus berkata, “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya — Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan —,ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” (Lukas 6:47-48)

Walau perjalanan kerohanian kita setiap hari tidaklah mudah tetapi jika kita berdasar pada tempat yang tepat atau “Batu” itu maka kita akan bertahan dan tidak akan goyah dengan pergumulan kehidupan ini.

Paulus sendiri berkata bahwa sebagai kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, maka kita ini dibangun atas dasar yang kuat, kokoh dan benar, yaitu “…Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Efesus 2:20) 

Jadi, marilah kita mendengar serta melakukan Firman Tuhan setiap hari sehingga kita meletakan iman pada dasar yang tepat yaitu Yesus, dan apabila datang pencobaan maka kita akan bertahan.

Selamat Pagi dan Tuhan memberkati.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

1 week ago