Pasti kita sering dengar peribahasa “sedia payung sebelum hujan,” yang berarti melakukan persiapan sebelum masalah atau bencana tiba. Tidak ada satupun dari kita yang mengharapkan sebuah masalah atau bencana. Pada saat yang sama, tidak ada satupun dari kita yang mengetahui apa yang akan terjadi hari esok. Karena itu, antisipasi itu perlu dilakukan.
Contohnya, bagi kita yang pernah duduk di barisan emergency exit di pesawat udara, sebelum lepas landas pasti ada pramugara/i yang datang dan bertanya apakah kita mau membantu jika pesawat mengalami keadaan darurat. Jika ya, kita akan diminta untuk membaca dan mempelajari kartu petunjuk keselamatan.
Hal ini tidak dilakukan pada waktu pesawat ada di dalam keadaan darurat, tetapi jauh sebelumnya, bahkan saat keadaan terlihat sangat aman. Sehingga, saat keadaan darurat kita sudah siap untuk melakukan apa yang perlu dilakukan.
Hal ini juga sangat dimengerti oleh Raja Asa, raja Yehuda. Ia adalah seorang yang takut akan Tuhan. Walaupun Israel yang bagian utara, mulai dari Yerobeam, Nadab, dan generasi selanjutnya membawa Israel kepada kemurtadan yang sangat besar, Raja Asa tidak terpengaruh akan hal-hal itu.
Ia melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan. Dan di awal pemerintahannya itu, ia melakukan 3 hal yang sangat luar biasa bagi bangsanya.
Pertama, “ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah” (2 Tawarikh 14:3-5). Dan karena itu, Tuhan mengaruniakan keamanan kepadanya dan seluruh bangsa Yehuda.
Bagaimana dengan yang kedua dan ketiga? Kita akan lanjutkan di renungan pagi besok.
Namun satu hal yang dapat kita pelajari, kesuksesan dan keberhasilan seseorang atau sebuah bangsa tidak lepas dari kerohanian setiap individu yang dengan setia selalu mencari Tuhan.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati.