Pernahkah Anda tidak melakukan kehendak TUHAN karena takut nama baik akan turun? Lalu pernahkah Anda merasa kesal terhadap orang jahat yang akhirnya tidak mendapatkan hukuman atau malapetaka? Jika Anda pernah merasa demikian, maka hal inilah yang juga dirasakan oleh Yunus.
Apa respon Yunus saat Tuhan tidak jadi menunggangbalikkan Niniwe?
“Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.”
Yunus 4:1
Mengapa Yunus merasa kesal dan marah? Bukankah seharusnya ia yang pertama-tama seharusnya bersukacita dengan pertobatan orang-orang Niniwe?
Karena Yunus “membiarkan pikirannya membayangkan kemungkinan bahwa ia akan dianggap sebagai seorang nabi palsu. Merasa cemburu demi nama baiknya, ia kehilangan pandangan terhadap nilai jiwa lebih besar yang tidak terbatas yang berada di kota yang jahat itu. Kebaikan hati yang ditunjukkan Allah terhadap orang-orang Niniwe yang bertobat itu.” (Prophets and Kings 271.1)
Tak heran Yunus berkata di dalam doanya: “… Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)
Dari sini kita belajar bahwa seringkali kita seperti Yunus yang lebih takut dengan reputasi atau nama baik kita akan turun karena melakukan apa yang Tuhan perintahkan daripada takut akan Tuhan.
Ingatlah bahwa “… lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” (1 Petrus 3:17)
Janganlah kita takut akan nama baik kita jatuh di hadapan manusia, tetapi takutlah jika nama baik kita jatuh di hadapan Tuhan karena kita tidak mau mengikuti apa yang Ia perintahkan.
Ingatlah bahwa “walaupun fitnah dapat menurunkan reputasi, ia tidak dapat menodai tabiat.” (Thoughts From the Mount of Blessing 32.2)
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin