Renungan Kitab Yeremia

Perenungan Yeremia 11 – Cabang-cabangnya Patah

Pasal ini merupakan teguran keras dari Allah melalui Nabi Yeremia kepada bangsa Israel karena telah melanggar perjanjian yang dibuat dengan-Nya, sehingga mereka akan menerima konsekuensinya, yaitu malapetaka.

“Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mendatangkan ke atas mereka malapetaka yang tidak dapat mereka hindari, dan apabila mereka berseru-seru kepada-Ku, maka Aku tidak akan mendengarkan mereka.”

Yeremia 11:11

Allah menggunakan metafora (kiasan) untuk menggambarkan keadaan bangsa Israel dan apa yang akan menimpa mereka. Mari kita baca ayat 16 (saya cantumkan ayat di bawah ini dalam versi King James yang diterjemahkan secara bebas)

“Tuhan pernah menamai engkau, Pohon zaitun yang hijau, indah, dan berbuah baik: dengan suara gemuruh yang dahsyat, Ia menyalakan api padanya, dan cabang-cabangnya patah.”

Yeremia 11:16 – Terjemahan bebas dari KJV

Ini adalah gambaran simbolis/kiasan tentang Israel sebagai pohon zaitun (baca Roma 11). Israel digambarkan sebagai pohon zaitun yang hijau, indah, dan berbuah. Apa artinya? Artinya adalah mereka adalah umat pilihan yang istimewa, diberkati, dan seharusnya menghasilkan “buah”, tetapi mereka menyia-nyiakan anugerah itu dengan menyembah allah lain (berhala) dan melanggar perjanjian sehingga mereka mendapatkan malapetaka.

Mengapa cabang-cabangnya patah?

“Di tempat di mana cabang-cabangnya seharusnya menghasilkan buah tanpa henti, cabang-cabang itu dipatahkan karena ketidaktaatan mereka yang keras kepala.”

The SDA Bible Commentary, Vol. 4, 1155.5

Akhirnya malapetaka menimpa mereka.

Begitu juga dengan hidup kita, ketaatan pada Tuhan itu penting. Bukan hanya pada sebagian perintah Tuhan saja, tetapi pada semua perintah-Nya.

“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.”

Yakobus 2:10

Percayalah bahwa ketika kita menuruti perintah Tuhan karena kita mengasihi Dia, maka ada berkat yang akan kita terima.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin

https://youtu.be/j7hMJYNwcZg
Grow

Recent Posts

Perenungan Yeremia 23 – Gembala dan Kawanan Domba

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.”…

3 days ago

Perenungan Yeremia 22 – Menghabiskan Waktu untuk Kesenangan Pribadi

Hari ini saya tertarik membahas mengenai Yoyakim (baca ayat 13-19) khususnya ayat 13-17. “Celakalah dia…

4 days ago

Perenungan Yeremia 21 – Hidup adalah Pilihan

“Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan…

5 days ago

Perenungan Yeremia 20 – Suaranya Tidak dapat Dibungkam

Pernahkah kita berpikir untuk tidak menyampaikan kebenaran karena hasilnya malah menderita? Jika pernah, mari kita…

6 days ago

Perenungan Yeremia 19 – Jangan Keraskan Hati

"Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini…

7 days ago

Seri Musik & Para Reformator—Bagian 3

Kakak beradik John dan Charles Wesley adalah reformator yang juga banyak memberikan kontribusi di dalam…

1 week ago