Renungan Kitab Rut

Perenungan Rut 1 – Pelajaran dari Nama Elimelekh

Saat kita membaca atau mendengarkan Rut pasal pertama ini, pasti masing-masing dari kita mendapatkan pelajaran yang berbeda-beda.

Hari ini saya akan membagikan perenungan yang saya dapatkan dari Rut pasal 1, yaitu mengenai nama Elimelekh. Mengapa saya tertarik dengan nama?

“Ada makna yang besar terkandung dalam nama yang diberikan oleh para orang tua Ibrani kepada anak-anak mereka. Sering kali makna ini adalah merupakan sifat tabiat yang ingin dilihat oleh orang tua berkembang dalam diri sang anak.”

Para Nabi Dan Raja 278.1

Lalu, apa arti nama Elimelekh? Arti nama Elimelekh adalah “Allahku adalah raja.”

Kira-kira tabiat seperti apa yang diinginkan orang tua Elimelekh sehingga memberi nama “Allahku adalah raja” dan apa yang kita bisa pelajari dari nama tersebut?

Jika kita baca baik-baik ayat pertama dari pasal ini, maka kisah ini terjadi pada zaman Hakim-Hakim dan pada zaman itu belum ada raja (lihat Hakim-Hakim 21:25).

Kisah mengenai bangsa Israel yang meminta raja pernah kami bahas. Tetapi terlepas dari latar belakang ini semua, kita tahu bahwa pada akhirnya bangsa Israel meminta raja karena melihat bangsa-bangsa lain memiliki raja dan mereka menolak TUHAN sebagai raja mereka (baca 1 Samuel 8:5-7).

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa orang tua Elimelekh ini adalah orang yang takut akan TUHAN dan mereka tahu betul bahwa raja mereka adalah Allah.

Francis D. Nichol memberikan penjelasan menarik mengenai nama Elimelekh sebagai berikut:

“Elimelekh. Nama ini, yang berarti ‘Allahku adalah raja’, mencerminkan kesalehan orang tua Elimelekh. Bahkan mungkin menunjukkan bahwa pada saat kelahiran Elimelekh beberapa orang Israel sudah berbicara tentang mengangkat seorang raja seperti bangsa-bangsa di sekitar mereka. Jika demikian, orang tua anak laki-laki ini menjelaskan bahwa mereka berada di pihak mereka yang mengakui bahwa Allah sendiri adalah satu-satunya raja Israel yang sah.”

Nichol, Francis D.: The Seventh-day Adventist Bible Commentary : The Holy Bible With Exegetical and Expository Comment. Washington, D.C. : Review and Herald Publishing Association, 1978 (Commentary Reference Series), S. Ru 1:2

Dari sini, saya secara pribadi mendapatkan pelajaran bahwa orang tua ini ingin agar Elimelekh tidak ikut-ikutan dengan tradisi bangsa lain yang tidak mengenal Allah.

Itulah sebabnya ada nasihat untuk kita juga, yaitu “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)

Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.

Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Grow

Recent Posts

Perenungan 2 Samuel 14 – Kasih Allah

Kemarin kita tahu kisahnya bahwa Absalom berpisah dengan Daud. “Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa…

2 days ago

Perenungan 2 Samuel 13 – Jangan Dibiarkan

Kejahatan yang dilakukan Amnon akhirnya mendatangkan malapetaka, yaitu Absalom mengadakan pembalasan kepada Amnon dengan cara…

3 days ago

Perenungan 2 Samuel 12 – Teguran

Baca kisahnya secara keseluruhan dan tentunya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah…

4 days ago

Seri Lagu Anak – Naik Ke Atas Gunung

Mari kita memuji nama Tuhan melalui nyanyian. 🍒 LIRIK LAGU Seri Lagu Anak – Naik…

5 days ago

Liver (Bagian 12) – Cairan Empedu (Bagian 4) – Membantu Tiroid

Shalom, selamat hari Sabat. Pernahkah Anda mendengar istilah "Tiroid"? Tiroid adalah kelenjar yang berbentuk seperti…

6 days ago

Perenungan 2 Samuel 11 – Tidak Peka

Kisah pada pasal ini adalah salah satu kisah yang sering dikhotbahkan. Ini adalah kisah tentang…

7 days ago