Jika kita membaca keseluruhan pasal ini, kita akan temukan aturan-aturan seperti berapa hasta panjangnya, lebarnya, atau untuk pembangunan bait suci ini harus terbuat dari kayu apa, menggunakan kain apa, dan sebagainya. Ada begitu banyak aturan yang Tuhan berikan kepada mereka. Bahkan ukuran pun diatur.
Teringat dengan kisah Nuh yang diperintahkan Tuhan untuk membuat bahtera. Itu pun Tuhan atur menggunakan kayu apa, berapa ukurannya, dan lain-lainnya. Dan semuanya ada tujuannya.
“Bait suci itu dibuat sedemikian rupa bentuknya sehingga bagian-bagiannya dapat dipisah-pisahkan dan dapat dibawa oleh bangsa Israel dalam perjalanan mereka. Oleh sebab itu ukurannya kecil … Tetapi itu merupakan satu bangunan yang megah. Kayu yang digunakan untuk bangunan ini dan perkakasnya adalah kayu pohon penaga, yang lebih tahan terhadap kebusukan dibandingkan dengan kayu-kayu lain yang dapat diperoleh di Sinai…. Atapnya dibuat dari empat lapis kain, … yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan perlindungan yang sempurna.”
Patriarchs and Prophets 347.1
Semuanya ada tujuannya. Tujuan dibuat ukuran kecil dan bagian yang dipisah-pisah karena mereka masih dalam pengembaraan dan sering bongkar pasang dan ukuran seperti itu akan mempermudah mereka. Lalu kayu yang dipilih itu lebih kuat dan tahan dari pada kayu lain yang ada di Sinai. Dan juga kain pelapis atapnya pun disusun untuk memberikan perlindungan yang sempurna.
“Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.”
1 Yohanes 5:3
Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin