Pada pasal ini dicatatkan bahwa Sara meninggal pada usia 127 tahun.
Albert Barnes menjelaskan, “Sara adalah satu-satunya wanita yang usianya dicatat di dalam Alkitab.” (Albert Barnes)
Adam Clarke juga menjelaskan, “Patut dicatat bahwa Sara adalah satu-satunya wanita dalam Alkitab yang usia, kematian, penguburannya dicatat dengan jelas.” (Adam Clarke)
Ada beberapa penjelasan mengapa Sara dicatatkan usia, kematian, dan penguburannya dengan jelas. Beberapa penjelasan mengarah karena Sara adalah ibu dari keturunan yang dijanjikan.
Ada juga yang menjelaskan karena rasul Paulus di dalam Galatia 4:22-26 menyampaikan ada dua perempuan yaitu Hagar dan Sara. Yang satu diperanakkan menurut daging dan melahirkan anak-anak perhambaan dan hidup dalam perhambaan, sedangkan satunya adalah perempuan merdeka. Dan di ayat 26 dikatakan, “Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.” (Galatia 4:26)
Tentu kita ingin menjadi ahli waris Surga, kita menjadi orang merdeka, bukan hidup dalam perhambaan dosa.
Pelajaran berikutnya yang ingin saya bagikan adalah mengenai Abraham.
“Kitab suci memberi kita contoh-contoh nyata tentang penggunaan kesopanan yang sejati…. Abraham adalah seorang yang sopan…. Sekali lagi perhatikanlah dia sementara mengadakan transaksi dagang dengan orang-orang Het untuk membeli tanah tempat kubur Sara. Waktu ia mengalami dukacita ia tidak lupa bersikap sopan. Ia tunduk di hadapan mereka, walau pun sebenarnya ia adalah umat Allah yang mulia. Abraham mengetahui apakah kesopanan sejati itu dan apakah yang harus dibuat seseorang terhadap sesamanya.”
My Life Today 192.3
Di Tengah-tengah dukacita sekali pun, Abraham tetap bersikap sopan. Itulah satu kebiasaan yang baik dan yang kita perlu contoh dalam kehidupan kita. Dalam kondisi apa pun yang sementara kita hadapi, janganlah kita lupa untuk bersikap sopan.
Kiranya renungan hari ini boleh memberkati kita semua.
Selamat pagi dan Tuhan memberkati kita semua. Amin